Traveler tentu masih ingat dengan berita dua pilot Ethiopian Airlines yang ketiduran saat penerbangan. Mereka yang seharusnya mendaratkan pesawat, terbangun setelah autopilot aktif dan alarm yang berbunyi.
Saat ini penyidik masih mencari tahu apa yang terjadi selama di penerbangan Ethiopian Airlines ini. Namun satu hal yang sudah diketahui yaitu maskapai di seluruh dunia menghadapi kekurangan pilot dan awak kabin. Hal ini menyebabkan kelelahan bagi para pekerja di balik tingginya jumlah penumpang.
"Saya pikir ini gambaran yang harus kita khawatirkan dimana pilot di seluruh dunia terlalu banyak bekerja, harus lembur karena kekurangan pilot ini," ujar Analis Perjalanan dan Perhotelan Morning Consult, Lindsey Roeschke seperti yang dilansir dari CBS News, Jumat (26/8/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kenapa jumlah pilot bisa kurang?
Tentu saja sebagai imbas dari pandemi 2 tahun terakhir ini. Maskapai terpaksa harus menawarkan pensiun dini kepada pilot-pilot dan awak kabin mereka demi bisa memangkas biaya untuk bertahan.
Akibatnya sejumlah pilot senior harus pensiun lebih cepat dan juga mengurangi jumlah ketersediaan pegawai.
Di saat kondisi mulai membaik kembali, maskapai juga mulai terengah-engah mencari pilot. Tawaran gaji tinggi pun membuat sejumlah pilot pindah ke maskapai lain.
"Maskapai penerbangan dapat mempekerjakan staf sebanyak yang mereka inginkan, tetapi butuh waktu lama bagi pilot untuk dilatih, disertifikasi kembali. Ini bukan hanya komitmen waktu tetapi komitmen finansial untuk berinvestasi bagi pilot ketika mereka awalnya akan melalui langkah-langkah itu," kata Roeschke.
Para ahli pun ikut menyampaikan solusi terkait kelelahan pilot. Caranya adalah memangkas jadwal terbang mereka. Juga harus memangkas jumlah penerbangan dan rute, yang membebani industri penerbangan saat ini.
Langkah ini telah dimulai oleh Bandara Heathrow London, dimana musim panas ini akan membatasi jumlah penumpang harian di angka 100.000. Mereka juga mengatakan kepada maskapai untuk berhenti menjual tiket pada penerbangan musim panas.
"Mungkin dalam waktu dekat ini penerbangan sulit didapat, bisa jadi harganya lebih mahal, bisa jadi ramai, dan tentu membuat penumpang frustrasi. Tetapi dipersiapkan juga hal yang membantu mereka untuk mengetahui jika penerbangan mereka dibatalkan," tambah Roeschke.
Simak juga video 'Citilink Ungkap Kronologi Pilot Meninggal Usai Mendarat Darurat':
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!