Revitalisasi Kota Tua salah satu tujuannya yaitu untuk memfasilitasi pejalan kaki. Menurut Anies, hal ini dapat menghilangkan kesenjangan di antara para pengunjungnya.
Revitalisasi Kota Tua hampir tuntas. Salah satu perubahan signifikan yang terlihat adalah keberadaan trotoar lebar di sekeliling kawasan.
Selain itu, tampak juga posisi halte dan stasiun yang kini menjadi semakin dekat dengan pintu masuk kawasan Kota Tua. Hal ini dilakukan agar pengunjung Kota Tua tak lagi datang dengan kendaraan pribadi. Melainkan menggunakan transportasi umum.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian dengan banyaknya trotoar yang layak, pengunjung juga dapat menikmati Kota Tua dengan leluasa, dengan berjalan kaki. Berkaitan dengan pembangunan trotoar ini, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan bahwa tujuan lain dari dibangunnya trotoar adalah untuk mengurangi kesenjangan di masyarakat.
![]() |
"Ketika menempatkan trotoar sebagai kawasan pejalan kaki apa yang terjadi? Yang terjadi adalah langsung perasaan kesetaraan itu muncul," kata Anies dalam acara Pembukaan Festival Batavia Kota Tua, Jumat (26/8/2022).
Menurutnya, dengan keberadaan trotoar dan didukungnya berwisata menggunakan transportasi umum, perbedaan kelas di masyarakat yang berkunjung tak akan terasa. Berbeda dengan sebelumnya yang masih terdapat perbedaan fasilitas antara pengunjung bermobil dan bermotor.
"Begitu di sini dibiarkan menggunakan kendaraan pribadi maka ada ketidaksetaraan. Ada yang pake motor parkirnya jauh, ada yang sangat dekat pakai valet, ada segala macam fasilitas yang menggambarkan strata posisinya di dalam struktur masyarakat," sambung Anies.
Dengan pembangunan dan pemanfaatan trotoar ini, diharapkan dapat memunculkan perasaan setara. Kemudian akan muncul kedekatan antar warga karena tak ada lagi kesenjangan yang terasa.
"Tapi begitu menggunakan trotoar, maka berkumpul ratusan orang di tempat ini, di sini kita tidak bisa membedakan latar belakangnya apapun juga. Semua berdiri di tempat yang sama, semua berjalan di jalan yang sama, dalam posisi yang dekat satu sama lain. Tempat ini memberikan hubungan antar orang terasa intimate, terasa dekat perasaan kekerabatan," kata Anies.
![]() |
Selain itu, Anies juga mengungkapkan bahwa dengan keberadaan trotoar akan menimbulkan proses pembiasaan bagi masyarakat. Sehingga mereka tak hanya terbiasa berjalan di dalam gedung atau di dalam mal, tapi juga di dalam kawasan kota.
"Apa yang terjadi di sini? Habituasi. Proses pembiasaan. Pembiasaan banyak hal, satu, membiasakan untuk jalan kaki di dalam sebuah kawasan kota. Hari ini kita terbiasa berjalan kaki di dalam gedung, tapi bukan berjalan kaki di dalam kota. Dalam kota itu kita selalu menggunakan roda," ujarnya.
Dengan adanya revitalisasi ini, masyarakat yang ingin datang dapat memanfaatkan layanan Transjakarta ataupun KRL. Karena posisi halte dan stasiun kini telah berada tepat di depan kawasan Kota Tua.
Namun bagi masyarakat yang tetap membawa kendaraan, menurut informasi dari Petugas Dishub setempat, kantong parkir disediakan di Jalan Cengkeh. Meski begitu, dengan kondisi dan fasilitas di Kota Tua saat ini, tampaknya berkunjung menggunakan transportasi umum lebih disarankan.
(ysn/sym)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!