Cari Tiket Murah Pesawat, Coba Cari Buat Hari Rabu

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Cari Tiket Murah Pesawat, Coba Cari Buat Hari Rabu

Putu Intan - detikTravel
Senin, 29 Agu 2022 10:40 WIB
beli tiket pesawat
Ilustrasi tiket pesawat. Foto: shutterstock
Jakarta -

Harga tiket pesawat masih tinggi. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyarankan traveler membeli tiket hari Rabu agar lebih murah.

Saat ini Kementerian Perhubungan melakukan berbagai upaya agar harga tiket pesawat tidak terlampau mahal. Dilansir dari situs dephub.go.id, harga tiket pesawat harus distabilkan supaya tidak menimbulkan inflasi sesuai arahan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

Budi Karya menyampaikan 3 langkah untuk mengatasi harga tiket pesawat mahal ini. Pertama adalah meminta maskapai melakukan upaya efisiensi dan inovasi dalam mengelola harga tiket pesawat supaya lebih terjangkau.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Melakukan efisiensi, memberikan diskon dan tarif yang lebih murah di waktu-waktu tertentu, dan inovasi-inovasi lainnya," kata Budi.

Lalu upaya kedua adalah meminta pemda, maskapai dan penumpang untuk memaksimalkan keterisian kursi di waktu-waktu tertentu. Budi menyarankan hari Rabu dipilih untuk bepergian jika ingin mendapatkan tiket murah.

ADVERTISEMENT

"Di hari kerja, misalnya di hari Rabu pada siang hari, biasanya okupansi rata-rata hanya 50 persen. Maskapai harus mempromosikan diskon atau menurunkan harga karena demand yang rendah. Masyarakat bisa memanfaatkan waktu-waktu tersebut untuk mendapatkan tiket yang lebih murah," kata dia.

"Sehingga tingkat keterisian penumpang akan semakin meningkat dan harga tiketnya stabil, dan secara kumulatif pendapatan maskapai meningkat dan akan memberi ruang agar tidak mengenakan tarif batas atas pada waktu puncak," imbuhnya.

Ia juga berharap pemda memberikan subsidi dengan cara melakukan block seat. Jadi pemda menjamin tingkat keterisian agar bisa lebih dari 60 persen.

"Contohnya yang dilakukan pemda di Toraja, Sulawesi Selatan. Mereka memberikan dukungan kepada maskapai sehingga tingkat keterisian bisa di atas 70 persen dan maskapai bisa terus melayani rute tersebut dengan harga yang terjangkau, karena kepastian okupansinya," katanya.

Upaya yang ketiga adalah mengusulkan stakeholder menghilangkan atau menurunkan pajak pertambahan nilai (PPN) avtur menjadi 5 persen.

"Karena avtur mempengaruhi biaya operasional penerbangan sekitar 40% lebih. Terlebih untuk pesawat kecil seperti propeller yang melayani daerah-daerah pelosok. Kami akan mengusulkan kepada Kementerian Keuangan terkait hal ini. Kalau semua upaya ini bisa dilakukan, diharapkan dapat menstabilkan harga tiket antara 15-20 persen," ucapnya.




(pin/pin)

Hide Ads