Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menggandeng 74 mitra dari berbagai brand untuk bantu memperkuat Wonderful Indonesia. Begini program-program yang dilakukan mitra-mitra tersebut.
Sejak tahun 2017 Wonderful Indonesia telah bekerja sama dengan berbagai brand untuk membantu mempromosikan pariwisata Indonesia. Tahun ini kerja sama tersebut terus berlanjut bahkan meningkat, baik dari segi kuantitas maupun kualitas.
Dari segi kualitas, Kemenparekraf menambah jenis kerja sama yang dilakukan. Kini bentuk kerja sama dengan berbagai brand tak hanya sebatas menempelkan logo Wonderful Indonesia pada produk. Namun Kemenparekraf juga menekankan pada aktivasi, yakni diadakannya berbagai kegiatan atau program yang berkaitan langsung dengan pariwisata Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada (inovasi), yang awalnya hanya merupakan pencantuman brand Wonderful Indonesia di beberapa packaging produk. Kemudian kita mengembangkan menjadi aktivasi. Aktivasi ini berbagai macam dilakukan. Contohnya dengan Element Bike itu Fun Bike. Kemudian juga berbagai aktivasi dengan mitra-mitra lainnya. Jadi, mitranya dengan Wonderful Indonesia, tapi sesame mitra co-branding juga bisa berkolabor-aksi," kata Direktur Komunikasi dan Pemasaran Kemenparekraf Martini Mohamad Paham beberapa waktu lalu.
Selain itu, mitra-mitra Wonderful Indonesia lainnya juga banyak yang telah merencanakan berbagai program aktivasi. Dua di antaranya yaitu program aktivasi dari brand Zenius dan Prima Hotel Indonesia.
Sebagai platform di bidang pendidikan, hingga saat ini Zenius telah membuat dua program. Pertama pembuatan seri dokumenter mengenai destinasi dan kuliner Indonesia yang dibahas dari sisi edukasi.
"Kita akan terus melanjutkan memproduksi berbagai macam video Mahakarya dan Kisah Rasa. Dengan berbagai macam titik destinasi pariwisata dan juga kuliner-kuliner yang ada di Indonesia," kata AVP Government Relations Zenius Mohamad Nurreza Rachman.
Kemudian yang kedua, program pelatihan sumber daya manusia (SDM) yang dapat membantu mengembangkan kemampuan-kemampuan yang dibutuhkan oleh para pelaku usaha dan wisata.
"Salah satunya dengan mengembangkan berbagai macam pelatihan. Seperti yang bergerak di bidang hospitality, mulai dari bahasa misalkan, lalu ada juga customer service, dan lain-lain. Kompetensi-kompetensi yang dibutuhkan di ekosistem pariwisata. Nah itu yang menjadi fokus dan rencana yang Zenius akan lakukan ke depan," lanjut Mohamad Nurreza.
Sementara itu, Prima Hotel Indonesia yang merupakan jaringan boutique hotel di Jakarta mengadakan program aktivasi dengan menghadirkan program jelajah. Prima Hotel Indonesia memiliki dua program jelajah atau jalan-jalan untuk para tamunya, yaitu Ashley Friend dan Jelajah Sabang.
Ashley Friend merupakan kegiatan yang mengajak para tamu hotel untuk berjalan-jalan di daerah sekitar.
"Jadi kita ada dua program, yang pertama itu memang dari dulu kan Prima Hotel Indonesia kita ada 6 hotel di Jalan Wahid Hasyim. Ada Ashley, Juno, ada juga Yellow Bee. Kemudian kita itu ada yang namanya Ashley Friend. Ashley Friend adalah bagaimana tamu Ashely bisa keliling jalan Sabang dan Wahid Hasyim dan mereka bisa mendapatkan 10 persen produk dari partner-partner kami," kata Director Operation Prima Hotel Indonesia Ade Noerwenda.
Sedangkan Jelajah Sabang merupakan program yang mengajak para tamu hotel menjelajahi kuliner yang ada di Jalan Sabang.
"Kedua, karena kita mau buka lagi hotel di Jalan Sabang, di awal bulan November. Itu kita mau ada kerja sama dengan para influencer, juga sama temen-temen Wonderful Indonesia, namanya Jelajah Sabang. Jadi setiap weekend ada kaya wisata kuliner. Karena di Sabang itu sudah terkenal dengan makanan Indonesianya, dengan Jakartan Street Food-nya," ujar Ade.
Pihak Prima Hotel Indonesia berharap dengan adanya kerja sama serta program yang dilakukan ini dapat membantu meningkatkan promosi banyak pihak. Tidak hanya brand hotel, Wonderful Indonesia, dan pelaku usaha yang dikunjungi, tetapi juga kawasan Tanah Abang.
Menurut Ade Noerwenda, selama ini banyak yang menganggap kawasan Tanah Abang hanya sekadar tempat belanja warga Jakarta. Tidak banyak yang mengetahui bahwa Tanah Abang ternyata menjadi salah satu destinasi yang kerap dikunjungi wisatawan mancanegara.
"Padahal inbound market kami (Tanah Abang area) itu besar. Jadi sekarang contohnya Ashley Tanah Abang saja itu 60 persen dari overseas. Nah jadi kalo misalkan ada Wonderful Indonesia, ada exposure, tadinya orang berpikir Wonderful Indonesia itu bagusnya di Bali, Borobudur, destinasi yang terkenal. Tapi jangan lupa lho, Tanah Abang itu the sleeping giant menurut saya. Karena itu the biggest di Southeast Asia," ujarnya.
(ysn/ddn)
Komentar Terbanyak
Didemo Pelaku Wisata, Gubernur Dedi: Jelas Sudah Study Tour Itu Piknik
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari AS, Garuda Ngaku Butuh 120 Unit