Pilot Putarkan Pesawat ke Gate Jemput Anak yang Hilang Paspor, Kok Bisa Ya?

Dadan Kuswaraharja - detikTravel
Minggu, 04 Sep 2022 21:39 WIB
Ilustrasi pesawat TUI Foto: Dadan Kuswaraharja
Nottinghamshire, Britania Raya -

Liburan sebuah keluarga ini hampir menjadi liburan yang menyedihkan. Untung saja seorang pilot berbaik hati menyelamatkannya.

Ceritanya, keluarga yang berasal dari Nottinghamshire Inggris, hampir ketinggalan penerbangan pulang mereka dari Tenerife, Spanyol. Namun pilot pesawat memutuskan untuk membelokkan pesawat kembali ke gerbang tepat sebelum lepas landas untuk menjemput mereka.

Mengutip Nottingham Post, Minggu (4/9/2022), Adrian Insley, seorang manajer dari Ilkeston, mengatakan liburannya yang sempurna di Tenerife hampir berakhir buruk setelah kehilangan paspor putrinya di bandara.

Setelah liburan eksotis di Spanyol itu, pria berusia 38 tahun dan pasangannya, beserta empat anak mereka dan orang tua Adrian dijadwalkan naik pesawat TUI ke Bandara East Midlands sekitar jam 10 malam pada hari Jumat, 26 Agustus. Keluarga itu berhenti di Duty Free shop bandara dan kemudian langsung ke pemeriksaan bandara.

"Saya sangat teratur dengan paspor saya, saya bahkan punya tas khusus untuk paspor. Tapi kali ini pasangan saya bilang dia butuh paspor untuk mendapatkan sesuatu dari Duty Free, dan kemudian dia memasukkan paspor itu ke dalam tas. Penerbangan kami tertunda dan bandara sangat sibuk karena ada tiga penerbangan ke Inggris," ujarnya.

Karena bepergian dengan anak-anaknya, Insley harus melalui pemeriksaan keamanan secara manual. Namun, baru setelah dia mengantre untuk pemeriksaan keamanan, dia menyadari tas berisi paspor itu hilang. "Saya mulai panik karena saya tidak tahu di mana itu. Kami tidak punya paspor, kami kehilangan satu paspor," ujarnya.

"Saya berbicara dengan petugas keamanan dan mereka mengatakan kepada saya bahwa saya tidak dapat naik tanpa paspor. Jadi saya harus mengirim semua keluarga saya melalui gerbang dan hanya saya dan putri saya yang tertinggal karena paspor putri saya hilang," ujarnya.

Di situ Insley mulai panik karena dia tidak tahu harus berbuat apa, yang pasti dia harus mencari tempat tinggal, transportasi, dan mengurus paspor sementara untuk anaknya.

Insley dan anaknya yang berusia 7 tahun pastinya sangat sedih saat ditinggal di bandara dan menyaksikan anggota keluarga lainnya melewati gerbang keberangkatan. "Anak-anak saya menangis, pasangan saya menangis. Perwakilan di pesawat lain meminta semua penumpang untuk memeriksa tas mereka," ujarnya.

Hingga akhirnya paspor putrinya yang hilang ditemukan, tapi sudah terlambat bagi mereka untuk mengikuti penerbangan yang dijadwalkan karena pesawat mereka sudah meninggalkan gerbang.

"Saya harus kembali ke area bandara, yang menyebabkan sedikit masalah dengan penjaga keamanan yang memberi tahu saya bahwa saya tidak bisa pergi melewati titik itu. Ada sedikit kendala bahasa. Saya senang mendapatkan paspor kembali setidaknya, tapi saat itulah situasinya menjadi lebih menarik," ujarnya.

Sementara itu, ibu Adrian, Shraron Insley, naik pesawat bersama anggota keluarga lainnya. "Saya terkesan dengan staf, yang begitu peduli dan mencoba menenangkan cucu-cucu yang menangis. Mereka mengatakan bahwa Adrian bisa naik penerbangan berikutnya ke Manchester jika ada ruang, mereka sangat baik dan pengertian," ujarnya.

Pesawat sudah bersiap untuk lepas landas, dan tiba-tiba kru pesawat TUI yang mereka tumpangi meminta Shraron untuk menghubungi anaknya agar datang ke gate, pesawat akan balik lagi ke gate jadi pesawat menjemput lagi penumpang yang sudah ditinggalkan.

"Saya terkesima karena saya tidak pernah sekalipun waktu saya terbang, diberi tahu bahwa mereka (pesawat) bisa kembali untuk Anda. Mereka kemudian meminta maaf dengan mengatakan bahwa mereka tidak akan dapat membawa bagasi Adrian. Kami mengatakan kami tidak peduli, itu luar biasa, hanya luar biasa," ujar Shraron.

"Dan kemudian mereka berhasil mengembalikan bagasinya. Kami memiliki liburan yang luar biasa dan semuanya adalah yang terbaik, jelas hanya sedikit trauma," ujar Shraron.

"Saya sebenarnya telah mencoba berterima kasih kepada TUI, tetapi mereka hanya memiliki situs untuk pengaduan. Ketika semua yang Anda dengar tentang industri perjalanan adalah malapetaka dan kesuraman, kami hanya ingin berbagi beberapa layanan pelanggan yang luar biasa yang keluarga kami temui selama akhir pekan liburan," ujarnya.



Simak Video "Video: Membahas Wacana Maskapai Hanya Gunakan 1 Pilot"

(ddn/msl)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork