TRAVEL NEWS
Kemelut Hadiah Indonesia Marathon, Akhirnya... Panpel Janji Segera Lunasi

Kemenparekraf memfasilitasi mediasi antara panitia pelaksana Indonesia International Marathon 2022 bersama dengan kuasa hukum dari ketiga peserta. Ini hasilnya.
Permasalahan mengenai hadiah uang juara Indonesia International Marathon tampaknya akan mencapai babak final. Setelah Jack Ahearn, juara kategori pria dan Henrietta Margriet Brouwer, peringkat ketiga kategori wanita untuk pelari asing, mendapatkan pembayaran mereka. Kini, tinggal Michael John Ackerman atau Mike, runner-up kategori pria pelari asing yang hadiahnya belum cair.
"Memang klien saya yang dua, juara satu Jack dan peringkat ketiga wanita itu sudah dibayar. Akhirnya, lunas. Nah, ini masih menunggu untuk Mike," kata Frank Hutapea dalam pertemuannya bersama panitia pelaksana di depan media, di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Senin (5/9/2022).
Untuk menyelesaikan permasalahan ini, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) memfasilitasi kedua pihak untuk melakukan mediasi. Itu dilakukan agar permasalahan segera selesai dan nama Indonesia sebagai destinasi sport tourism tak tercoreng.
![]() |
Saat melakukan mediasi di depan media, Frank Hutapea selaku kuasa hukum dari ketiga juara ini memohon agar pelunasan hadiah dapat segera dilakukan. Agar event-event lari lain yang digelar di Indonesia tak ikut dipandang sebelah mata.
"Mohonlah agar WNA ini dibayarkan karena yang dipertaruhkan oleh kasus ini sangat besar. Sudah begitu banyak event lari yang sukses di Indonesia. Jangan sampai karena satu hal, bagaimanapun cerita di belakangnya, semua event-event yang sukses, baik event swasta maupun pemerintah kebawa jadi jelek pemberitaannya," ujar Frank.
Pada kesempatan tersebut, Frank juga menjelaskan perjuangan yang telah dilakukannya untuk menyelesaikan permasalahan ini. Ia menegaskan bahwa sejak awal KITAS tidak pernah menjadi syarat untuk mendapatkan pembayaran. Terlebih menurutnya ini merupakan sebuah lomba, bukan bursa kerja.
"Intinya kami memang segala hormat membantah kewajiban KITAS untuk mendapatkan pembayaran. Karena kembali ini adalah Indonesia International Marathon. Bukan Indonesia International Job Fair. Jadi, bukan bursa kerja, tidak perlu KITAS," ujarnya.
Mengenai hal tersebut, Ketua Pelaksana Indonesia International Marathon Hardjo Supoyo mengatakan tengah melakukan validasi terhadap Mike. Karena, pada awalnya Mike menitipkan hadiahnya kepada Jack.
"Jadi untuk kasus Mike, pertama kami harus validasi dulu Mike itu. Didapatkan Mike itu menitipkan uangnya kepada Jack. Dalam hal ini kami tidak ingin satu orang mendapat dua hadiah. Kami mencoba menghubungi Mike. Dalam prosesnya, baru kali ini Mike memberikan nomor rekening Australia. Jadi kami akan segera selesaikan itu," kata Hardjo Supoyo.
Hardjo kemudian menekankan bahwa sebenarnya hadiah merupakan persembahan dari KONI. Namun jika KONI tidak membayar dengan penuh, maka pihaknya akan melunasi sisanya.
"Mengenai hadiah Rp 35 juta yang seharusnya Rp 100 juta itu. Hadiah itu sebenarnya dipersembahkan oleh KONI. Jadi bukan oleh penyelenggara. Tapi kami berkomitmen kalau memang KONI hanya akan membayar segitu, kami akan selesaikan sisanya. Nah inilah yang sedang dalam proses validasi. Jadi mohon kesabarannya, dalam satu dua hari ini akan kami selesaikan semuanya," ujarnya.
Hardjo juga menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan negosiasi dengan KONI. Yang menghasilkan keputusan bahwa KONI akan membayar sepertiga dari nominal yang harusnya diterima Mike.
"Itulah proses-proses yang kami negosiasi, kami dengan KONI. Ayo bayar. Akhirnya KONI bayar segitu. Tapi kami sekali lagi seperti kami sampaikan, kami tidak lari dari tanggung jawab. Kami selesaikan sesuai apa yang harusnya didapat," ujar Hardjo.
Proses mediasi berlangsung sekitar 20 menit. Pada awalnya mediasi berlangsung agak alot karena panitia pelaksana belum mengkonfirmasi dengan pasti apakah KITAS tetap berpengaruh terhadap pelunasan hadiah atau tidak.
![]() |
Akan tetapi, di akhir mediasi akhirnya Ketua Sektor Panitia Pelaksana dengan KONI, Made, berani memberikan konfirmasi terkait hal tersebut. Ia menyatakan panitia pelaksana berkomitmen untuk melunasi pembayaran hadiah yang masih menunggak tersebut.
"Terkait kendala pencairan hadiah, PT Tata Media Prima dan panitia pelaksana Indonesia International Marathon berkomitmen dan bertanggung jawab menyelesaikan pembayaran kekurangan hadiah yang sebelumnya menjadi komitmen dan bentuk dukungan KONI untuk memberikan hadiah uang kepada para pemenang," kata Made.
Made juga kemudian dengan tegas menyatakan pembayaran ini tetap akan dilakukan. Baik bagi yang memiliki KITAS, maupun tidak.
"Singkatnya seperti itu. Jadi KITAS, non KITAS. Jadi, apapun itu memang komitmen dari kami. Jadi kami akan selesaikan," ujar Made.
Dalam mediasi ini, Frank menghaturkan terima kasihnya kepada panitia pelaksana yang telah bersedia memberikan kepastian untuk kliennya. Ia juga berharap ke depannya tidak ada lagi masalah serupa.
"Dan barusan terima kasih kepada bapak sudah buatkan konfirmasi akan dilunasi. Saya juga sangat berterima kasih bapak sudah hadir. Saya juga ucapkan terima kasih kepada Kemenparekraf yang sudah memfasilitasi," ujar Frank.
Simak Video "Babak Baru Polemik Hadiah Juara Indonesia International Marathon"
[Gambas:Video 20detik]
(ysn/fem)