Netizen Ikut Kesal Canggu Makin Bising karena Turis Party Tak Kenal Waktu

Masyarakat Canggu menerbitkan petisi yang ingin menyudahi kebisingan dari aktivitas duniawi para turis. Rupanya banyak netizen yang mengalami keresahan yang sama.

Petisi yang dibuat di Change.org itu berisi ungkapan hati warga Canggu yang sudah terganggu dengan pesta-pesta berisik dari para turis. Sumber musik yang mengganggu itu berasal dari bar-bar dan beach club di Canggu.

Aktivitas hura-hura ini juga mengganggu kegiatan peribadatan di pura. Bahkan para turis itu mengotori kesucian pura dengan mabuk-mabukan, seks, dan kencing di area pura.

Melihat kondisi yang makin tak terkontrol, petisi pun dibuat oleh P Dian. Judulnya adalah Basmi Polusi Suara di Canggu.

Dilihat detikcom dari laman Change.org, petisi tersebut dibuat tiga minggu lalu dan sampai Senin (12/9/2022) siang sudah ditandatangani hampir 7.000 orang.

Di sana, netizen yang menandatangani petisi juga ikut berkomentar. Banyak yang curhat mereka menyayangkan suasana syahdu di Canggu yang dirusak aktivitas semaunya dari para turis, terutama turis asing.

"Saya setuju dengan gerakan ini. Masyarakat butuh ketenangan. Semoga pihak atlas dan terkait bisa menemukan jalan tengah atau solusi masalah ini," ujar netizen.

"Ngapain liburan jauh-jauh ke Bali yang dicari malah party yang sudah keruan ada di negara masing-masing. Enyahkan budaya party terlalu larut. Batasi jamnya. Perpendek durasinya," kata salah satu netizen.

"I want quite and peaceful Canggu (Saya ingin Canggu yang tenang dan damai)," kata netizen lainnya.

"Saya bisa mendengar musiknya sangat keras dan jelas sampai-sampai saya bisa ikut menyanyikan lagu yang diputar. Suara itu datang dari Atlas (beach club di Canggu)," kata netizen.

"Semua orang cinta Bali karena jiwa Bali unik dan suci. Tolong perhatian nyawa Bali dan Leluhur yang kasih kita hidupan ini. Bali sangat spesial. Yang membuat Bali indah bikin orang cinta sama Bali adalah orang-orang lokal yang selalu baik hati, peduli dengan cinta sama agama hindu, membikin budaya yang luar biasa, dan semi bule merasa ini. Tolong jangan kasih tempat seperti Atlas, dan klub-klub semacam ini merusakan apa kita cinta dengan Bali. Tolong mendengar kita yang bicara, untuk melestarikan keindahan yang membuat bali begitu indah," imbuhnya.