Dinas Pariwisata Provinsi Bali dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) menelusuri sumber polusi suara di Canggu, Kuta Utara, Badung, Bali. Suara musik restoran, bar, dan kelab malam di kawasan wisata dituding jadi penyebabnya.
"Hal-hal begini harus cepat kami tanggapi, atensi, dan telusuri," kata Kepala Dinas Pariwisata Bali, Tjok Bagus Pemayun, ketika dihubungi detikBali, dikutip Rabu (14/9/2022).
Dispas Bali merespons, sebuah petisi atau surat terbuka berjudul 'Basmi Polusi Suara di Canggu' muncul di situs Change.org. Pembuat petisi, P. Dian, mengeluhkan adanya pesta yang digelar setiap hari di kawasan pariwisata itu. Hingga Selasa (13/9/2022) pukul 15.45 Wita sebanyak 7.473 orang yang menandatangani petisi tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Suara menggelegar dari bar-bar terbuka baik di Batu Bolong maupun di Brawa, bersebelahan dengan pura-pura suci Bali, sebegitu kerasnya sehingga membuat kaca-kaca jendela dan pintu bergetar," tulis Dian dalam petisinya.
Petisi itu ditujukan kepada Presiden Jokowi, Menparekraf Sandiaga Uno, Gubernur Bali Wayan Koster, hingga para pemegang kepentingan dan tokoh adat Bali.
Tjok Pemayun tak memungkiri adanya restoran dan bar di kawasan pariwisata yang kerap menyetel musik dengan keras hingga larut malam. Dinas Pariwisata berharap para pengelola restoran hingga bar mengikuti regulasi.
Tjok Pemayun menjelaskan pada pagi hingga siang hari wisatawan di Bali biasanya melakukan olahraga wisata. Namun, malam hari, mereka suka berkumpul dengan teman-temannya.
"Tentu kumpul-kumpul ini pun tetap kami atur baik dari suara dan lainnya karena negara kita negara berdaulat yang memiliki regulasi," kata dia.
(fem/ddn)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan