Makna Gelar Kehormatan dari Kesultanan Buton untuk Presiden Jokowi

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Makna Gelar Kehormatan dari Kesultanan Buton untuk Presiden Jokowi

Al Khoriah Etiek Nugraha - detikTravel
Selasa, 27 Sep 2022 15:41 WIB
Jokowi Dapat Gelar La Ode Muhammad
Makna gelar adat dari Kesultanan Buton untuk Presiden Jokowi: La Ode Muhammad (Foto: Biro Pers Setpres)
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendapatkan gelar kehormatan adat Kesultanan Buton La Ode Muhammad Joko Widodo Lakina Bhawaangi Nusantara. Apa maknanya?

Gelar adat itu diterima Presiden Jokowi berlangsung di Baruga depan Masjid Agung Keraton Kesultanan Buton, di Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara. Prosesi penyerahan gelar adat dilakukan oleh Sultan Buton La Ode Izzat Manafa pada Selasa (27/9/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gelar adat yang dianugerahkan kepada Presiden Jokowi itu menyimpan makna dan harapan dari masyarakat Buton. Gelar tersebut terdiri atas atas kata yang memiliki arti dan makna mendalam.

Dewan Pakar Kerukunan Keluarga Indonesia Buton Dr Tasrifin Tahara menjelaskan makna secara keseluruhan dari gelar yang diberikan kepada presiden Jokowi adalah pemimpin laki-laki yang mampu menyatukan nusantara. Sebagai pemimpin dari Indonesia, Jokowi dinilai mampu mengapresiasi seluruh suku-suku yang ada di Nusantara.

ADVERTISEMENT

"Jadi, maknanya adalah seorang laki-laki pemimpin di seluruh wilayah nusantara, itu diberikan kepada gelaran adat kepada Jokowi atas posisi nya sebagai pemimpin nusantara yang bisa menyatukan, bisa mengapresiasi seluruh suku-suku yang ada di nusantara, termasuk mengapresiasi kebudayaan," kata Tasrifin seperti dikutip dari detikSulsel.

Gelar itu juga mengandung harapan yang besar dari masyarakat Buton terhadap Jokowi. Karena, masyarakat Buton merasa menjadi bagian terpenting dari NKRI.

"Harapannya sebenarnya pembentukan provinsi kepulauan Buton itu sebagai harapan terbesar yang sudah puluhan tahun digaungkan. Karena entitas itu yang bisa menyatukan kami secara kultural. Itu harapan paling penting, karena simbolisasi gelar adat tertinggi yang diberikan kepada Jokowi itu adalah bagian dari pengharapan masyarakat Buton atas terbentuknya Provinsi Kepulauan Buton," ujarnya.

Secara per kata, terdapat lima kata dalam gelar yang diberikan Kesultanan Buton kepada Jokowi. Lima kata itu adalah La, Ode, Lakina, Bhawangi, dan Nusantara.

Masing-masing kata ini memiliki arti yang mendalam.

Berikut penjelasan makna gelar adat yang dibacakan saat prosesi di Kesultanan Buton:

  • La adalah ungkapan, sapaan atau panggilan yang dilekatkan pada nama seorang laki-laki dalam komunitas masyarakat Buton.
  • Ode adalah pujian yang diberikan kepada seseorang karena memiliki sikap dan perilaku yang mulia, rendah hati, sopan santun, arif dan bijaksana, jujur dan adil, bertanggungjawab, memberi teladan dan panutan, serta memiliki komitmen yang tinggi dalam menyejahterakan dan memakmurkan rakyat.
  • Lakina adalah jabatan sebagai pimpinan dalam sebuah kadie, wilayah, daerah atau suatu negara.
  • Bhawaangi adalah batasan wilayah atau ruang lingkup kerja yang menjadi wewenang dan tanggung jawab dalam mengelola seluruh potensi sumber daya yang ada dalam wilayah tersebut.
  • Nusantara adalah sebuah istilah yang berasal dari perkataan dalam bahasa Kawi (sebuah bentuk bahasa Jawa Kuno yang banyak dipengaruhi oleh bahasa Sanskerta), yang terdiri dari dua kata yakni "NUSA" yang berarti "PULAU" dan "ANTARA" yang berarti "LUAR" atau secara spesifik merujuk kepada Indonesia (kepulauan Indonesia) meliputi Sabang sampai Merauke, Miangas sampai Pulau Rote".
  • Dari susunan kata tersebut maka makna dari gelar adat yang diberikan kepada Jokowi yakni seorang laki-laki yang memiliki sikap dan perilaku yang mulia, rendah hati, sopan santun, arif dan bijaksana, jujur dan adil, bertanggungjawab, memberi teladan dan panutan, serta memiliki komitmen yang tinggi dalam menyejahterakan dan memakmurkan seluruh rakyat di Nusantara (Indonesia).




(fem/fem)

Hide Ads