Fakta Sebenarnya Ketika Pramugari Terlihat Santai saat Turbulensi

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Fakta Sebenarnya Ketika Pramugari Terlihat Santai saat Turbulensi

bonauli - detikTravel
Minggu, 09 Okt 2022 07:35 WIB
Pramugari mengenakan sabuk pengaman saat duduk di kursi pesawat.
Ilustrasi pramugari (Getty Images/iStockphoto/Creative Credit)
Jakarta -

Turbulensi menjadi bagian dari perjalanan penumpang pesawat. Saat itu terjadi, awak kabin biasanya terlihat tenang dan tetap santai.

Tapi ternyata itu adalah bagian dari pelatihan mereka. Di dalam hati, mereka tahu bahwa turbulensi bukanlah hal main-main.

Dikutip dari The Sun, seorang pramugari yang telah bekerja selama satu dekade membeberkan hal ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Awak kabin mungkin terlihat tenang dan santai saat pesawat mulai bergetar (turbulensi), tetapi di dalam hati kami tahu bahwa itu bisa sangat berbahaya," tulisnya.

Pramugri dilatih untuk menghadapi berbagai tingkat turbulensi, mulai dari yang sedang, parah hingga ekstrem.

ADVERTISEMENT

Jika pesawat hanya menabrak 'kantong udara', maka guncangan yang dihasilkan hanya sedikit. Tapi jika yang ditabrak benda, maka akan sangat berbahaya.

"Dalam hal ini, kita diperintahkan untuk menyimpan apa pun seaman mungkin dan dengan cepat 'mengikat' diri sendiri di bangku," jelasnya.

Pramugari ini menjelaskan bahwa turbulensi ekstrem bisa membuat penumpang terlempar ke langit-langit kabin. Anggota badan dipastikan patah.

"Bagi siapa saja yang benar-benar takut turbulensi, saran saya adalah duduk sedekat mungkin dengan bagian depan pesawat. Karena jika hal itu terjadi, rasanya seperti gelombang," ujarnya.

Lebih lanjut, pergerakan kecil yang dilakukan pesawat akan terasa jauh lebih buruk ketika mencapai ke bagian belakang.

"Terkadang penumpang di depan tidak menyadari apa pun, sementara yang duduk di belakang benar-benar terguncang," ujar dia.




(bnl/fem)

Hide Ads