Jepang membuka wisata selebar-lebarnya mulai bulan ini. Tetapi, ada ancaman mengadang.
Setelah ditutup selama dua tahun, Jepang mengizinkan turis masuk sejak Juni. Syaratnya, wisatawan yang datang harus merupakan bagian dari rombongan tur dan harus memenuhi persyaratan visa khusus untuk masuk.
Kebijakan itu diperbarui. Mulai tanggal 11 Oktober 2022, Jepang bebas visa buat turis individual mancanegara. Bagi turis Indonesia, hanya pemegang e-paspor yang bisa mendapatkan bebas visa itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tetapi, di saat bersamaan Jepang kesulitan tenaga kerja.
Seorang pemilik penginapan tradisional Jepang yang terletak di Kinugawa, utara Tokyo, yang sohor dengan sumber air panas dan pemandangannya yang indah, mengatakan banyak sekali turis asing yang mulai menghubunginya untuk memesan kamar. Sebuah titik cerah baginya setelah jumlah wisatawan sangat rendah selama pandemi.
Tetapi, dia justru tengah kesulitan untuk merekrut staf karena industri menghadapi penurunan serius selama pandemi.
Teikoku Data Bank, sebuah perusahaan riset swasta, juga mengatakan bahwa saat ini industri wisata Jepang kekurangan tenaga kerja sangat banyak. Survei dilakukan pada sekitar 26.000 perusahaan di 50 sektor yang berbeda setiap bulan.
Survei terakhir yang dilakukan pada akhir Agustus menunjukkan 72,8 persen hotel menjawab bahwa mereka kekurangan pekerja tetap. Itu adalah persentase tertinggi dari semua industri.
Pemerintah Jepang berharap sektor pariwisata menerima dorongan menyusul kekuatan mata uang yen yang melemah terhadap dolar AS selama 24 tahun.
Sebelum pandemi melanda, Jepang menerima rekor 31,8 juta pengunjung pada 2019, menjadikannya salah satu tujuan paling populer di Asia.
(fem/fem)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!