Penumpang WNI yang menimbulkan keributan di Turkish Airlines rute Turki-Jakarta dituding mabuk. Pesawat itu harus mendarat darurat di Bandara Kualanamu, Medan, Sumatera Utara.
Ternyata penumpang itu adalah seorang pilot, M John Jaiz Bodewijn (48) dan diturunkan di Bandara Kualanamu. Peristiwa ini terjadi pada Selasa (11/10). John Jaiz sempat diamankan di Bandara Kualanamu dan diberi pengobatan karena menderita luka-luka.
Pihak kepolisian, berdasarkan keterangan otoritas Bandara Soekarno-Hatta mendapatkan informasi kejadian tersebut disebabkan adanya penumpang mabuk. Namun, hal ini kemudian dibantah oleh John Jaiz. Ia mengatakan dia seorang muslim taat yang tak pernah sentuh perempuan dan mabuk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
John awalnya menyampaikan kabar terbaru tentang dirinya. Di video itu terlihat ada bekas luka di kepala dan mata kiri John. "Alhamdulillah sehat," ujarnya.
John terlihat didampingi oleh tiga orang pria. Di video itu John seperti sedang berada di salah satu kamar rumah sakit, karena di belakangnya tampak botol infus.
"Berita beredar penumpang mabok. Masyaallah, saya nyentuh perempuan juga nggak, boro-boro minum," kata dia.
Rekan John, Supri Abu, memberi penjelasan mengenai keributan di penerbangan Turkish Airlines dari Istanbul ke Jakarta. John ribut karena merasa dijilat oleh anjing yang dibawa oleh penumpang lainnya di penerbangan itu.
"Beliau (John) ini muslim yang taat, beliau muslim yang taat ya selalu menjaga wudhunya. Sehingga ini tentu saja orang yang seperti ini kan tentu saja sangat emosional ya, sangat terganggu dengan kondisi seperti itu (ada anjing di pesawat) sehingga minta klarifikasi ke kru pesawat," ujar Supri.
John menyampaikan protes kepada kru pesawat dengan nada yang keras. Hal itu karena dirinya emosi ketika menemukan ada anjing di dalam pesawat.
"Makanya beliau ingin tahu apa prosedurnya kok sampai bisa lepas (anjing) di pesawat itu. Apalagi beliau juga berpikir ini kan pesawat Turki yang tentu saja bagi muslim kan kalau ada anjing di situ, tentu saja pandangannya akan berbeda ya," ujar Supri.
Menurut Supri, apa yang diberitakan bahwa John mabuk itu adalah tidak benar. Ia juga menyampaikan bahwa hasil lab tak menunjukkan John terpengaruh alkohol.
"Beliau tidak mabuk Fakta yang kami dapat bahwa hasil lab pada saat pesawat mendarat di Medan semua negatif. Termasuk pernyataan bahwa ada pengaruh alkohol juga sudah dibantah oleh polisi di Medan," kata Supri.
Sementara menurut kepolisian, lewat Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan menjelaskan peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (11/10). Menurut informasi, pesawat tersebut seharusnya mendarat di Bandara Soetta pada Selasa (11/10) sekitar pukul 18.05 WIB.
"Keberangkatan pesawat Turkish Airlines yang seharusnya pukul 21.05 WIB dan berubah menjadi pukul 22.05 WIB. Informasi dari petugas Turkish Airlines di Bandara Soetta bahwa delayed terjadi dikarenakan adanya penumpang WNI di pesawat yang mabuk," kata Zulpan dalam keterangannya kepada detikcom, Rabu (12/10).
Selain artikel seputar pilot Batik Air yang mengamuk di pesawat Turkish Airlines, artikel terpopuler sepekan juga ada mengenai Kota Tasikmalaya yang tengah berbenah lalu dipuji Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Berikut berita terpopuler selengkapnya:
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol