TRAVEL NEWS
Liburan ke Dompu, Wajib Jajan Salome

Kata salome mungkin masih terdengar asing di sebagian telinga kita, namun jajanan ini sangat melekat di telinga warga Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB). Meskipun pun tak sefamiliar kata cilok, tapi jajanan ini sangat populer dan mudah dijumpai di Dompu.
Salome merupakan jenis jajanan khas daerah Dompu yang terbuat dari olahan daging ayam dicampur sedikit tepung kanji (pentol daging). Bentuk atau rupanya, bahkan proses pembuatannya hampir sama dengan cilok. Namun, ada sedikit perbedaan yang mencolok pada rasa dan variannya. Jika cilok hanya berbentuk bulat berwarna putih, namun salome berbentuk bulat dan berwarna abu tua.
Tidak ada yang tahu pasti sejak kapan nama salome disematkan pada jenis makanan ini, namun sebagian mengetahui nama ini diambil dari cara orang mengkonsumsinya. Yakni, dengan mengambil dari tempurung besar dengan cara ditusuk pakai lidi secara bersamaan. Atau simpelnya satu lubang rame-rame (salome).
Selain berbentuk bulat, ada juga yang dipadukan dengan tahu yakni daging salome dimasukkan ke dalam tahu yang telah dibulatkan. Salome dapat dinikmati setelah dilumuri pakai saus cabai dan kecap manis.
Salah satu penjual salome yang melegenda dari Dompu adalah Mas Imam.
Kenapa Mas Imam?
Karena, salome yang dia jual memiliki rasa yang berbeda dengan yang lainnya dan sangat terkenal. Rasanya sangat legit, tekstur dagingnya yang kenyal, sangat terasa urat-urat dagingnya sehingga bikin nagih saat dimakan.
"Hanya salome mas Imam yang pasti enak, tidak cukup kalau kita hanya beli Rp 10 ribu," kata salah seorang pembeli, Novinsih (15) pada detikBali Minggu (6/11/2022).
Salome Mas Imam akan cepat habis karena diburu oleh pembeli, tak sampai setengah hari dia sudah tutup gerobak dan lapaknya. Jika tidak buru-buru untuk membeli akan kehabisan.
"Begitu jam istirahat belajar langsung beli, kalau tidak cepat tidak dapat," ujar siswi SMAN 2 Dompu ini.
Mas Imam, nama yang begitu akrab itu ditemui di lapaknya si depan SMAN 2 Dompu mengaku sudah bertahun-tahun menjual salome.
Awalnya, dia menjual salome pakai gerobak dorong dengan berkeliling. Setelah itu, dia membuka lapak di taman depan RSUD Dompu dan pagi harinya berjualan di depan SMAN 2 Dompu.
"Alhamdulillah, begitulah penilaian orang-orang (pembeli)," ujarnya.
Mas Imam mengaku lapaknya selalu ramai setiap harinya dan selalu habis terjual sebelum jam pulang sekolah tiba. Bahkan, ketika musim liburan tiba, dagangannya lebih laris lagi karena mahasiswa yang pulang kampung selalu membeli salome darinya.
"Pasti ramai setiap hari, banyak anak sekolah dari SMP 1 dan SMAN 2 Dompu yang beli ketika jam istirahat. Apalagi kalau musim liburan, mahasiswa langganan di sini yang pulang selalu beli," kata dia.
Untuk diketahui, salome sangat mudah dijumpai di daerah Dompu, hampir di semua desa pelosok selalu ada yang menjual baik dengan gerobak dorong maupun pakai sepeda motor.
Setiap penjual menawarkan cita rasa yang berbeda-beda, tergantung dari cara proses pembuatan dan pengalaman dalam mengolahnya.
Simak Video "Tantangan Seru Menguji Kekompakan di Kampung Sampireun Garut"
[Gambas:Video 20detik]
(fem/fem)