Apa Itu Resesi? Netizen Masih Berambisi Besar buat Traveling di 2023

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Apa Itu Resesi? Netizen Masih Berambisi Besar buat Traveling di 2023

Syanti Mustika - detikTravel
Jumat, 09 Des 2022 16:17 WIB
Ilustrasi Mau Traveling
Ilustrasi traveling (Getty Images/iStockphoto/Sushiman)
Jakarta -

Kendati muncul ancaman resesi, minat traveler untuk jalan-jalan di tahun 2023 tetap tinggi lho. Kalau kamu bagaimana?

Dalam rilisnya, Jumat (9/12/2022) Pegipegi merilis Travel Report 2022 yang memuat hasil survei online terhadap lebih dari 450 responden pada periode 2-25 November. Hasil survei menunjukkan sebanyak 80 persen responden tetap berencana melakukan traveling meski menyadari potensi resesi di tahun 2023.

Pegipegi Travel Report 2022 menunjukkan sejumlah temuan menarik seputar pola traveling masyarakat sepanjang tahun ini. Berikut adalah hasilnya:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Tetap Berencana Traveling di Tengah Risiko Resesi

Meskipun risiko resesi ekonomi diprediksi mencuat di tahun 2023, 80 persen responden tetap berencana traveling dan sekitar 19 persen belum memutuskan. Bahkan, sekitar 62 persen responden sudah memiliki lebih dari tiga rencana perjalanan untuk tahun depan. Terlepas dari konteks risiko resesi, ada kenaikan minat traveling sebesar 24 persen, jika dibandingkan dengan data pada tahun 2020.

Dalam Pegipegi Travel Report 2020, responden yang berencana traveling di tahun 2021 sekitar 56 persen dan 44 persen lainnya belum memutuskan. Itu menunjukkan kekhawatiran akan keamanan dan keselamatan terhadap risiko COVID-19 sudah menurun seiring pulihnya situasi pascapandemi yang juga menumbuhkan antusiasme masyarakat melakukan traveling. Selain itu, isu resesi ekonomi global terlihat tak menyurutkan minat masyarakat untuk traveling.

ADVERTISEMENT

Mereka yang berencana traveling di tahun depan, sekitar 62 persennya ingin bepergian menuju destinasi domestik. Disusul 33 persen lainnya yang berencana mengombinasikan destinasi domestik dan internasional untuk agenda traveling mereka.

2. Sebanyak 49 Persen Responden Traveling Lebih dari Lima Kali

Di tahun 2022, sebanyak 49 persen responden telah melakukan perjalanan lebih dari lima kali. Sedangkan 44 persen lainnya melakukan perjalanan sekitar 2-5 kali. Dalam survei ini, juga terlihat durasi perjalanan traveling yang paling banyak diminati masyarakat Indonesia sepanjang tahun 2022. Dari seluruh responden, 62 persen melakukan traveling selama 1-3 hari dan 26 persen lainnya sekitar 4-7 hari.

Berdasarkan data tersebut, artinya masyarakat lebih banyak menghabiskan waktu relatif pendek untuk perjalanan mereka, yang sebagian besar memilih bepergian pada saat weekend.

Masih di tahun 2022, sekitar total hampir 60 persen responden memilih bepergian ke luar kota. Sedangkan total 37 persen responden lainnya memutuskan tetap traveling di dalam kota. Sementara sisa responden lainnya memilih traveling ke luar negeri.

Dalam melakukan perjalanan, 42 persen responden bepergian bersama keluarganya. Sedangkan sekitar 25 persen responden memilih traveling bersama pasangan dan 18,6 persen lainnya melakukan solo traveling. Sementara hampir 15 persen responden memilih bepergian dengan teman-temannya.

3. Preferensi Utama saat Traveling

Sekitar 61 persen responden melakukan traveling untuk mengisi waktu liburan. Sedangkan 20 persen responden untuk urusan bisnis atau pekerjaan. Lalu, disusul keperluan silaturahim mengunjungi keluarga atau teman sebesar 11 persen serta sisanya untuk menjalani agenda atau keperluan khusus.

Ada dua preferensi utama responden ketika traveling. Sebanyak 71 persen responden melakukan traveling karena ingin menikmati momen healing atau refreshing dengan menemukan suasana baru, sedangkan 59 persen responden traveling demi menghabiskan waktu bersama keluarga tercinta.

4. Perencanaan dan Durasi Traveling

Sekitar 27 persen responden merencanakan perjalanan sekitar 3-7 hari sebelum keberangkatan. Disusul hampir 24 persen responden merencanakan perjalanan 1-2 minggu sebelum keberangkatan. Sementara 23 persen responden lainnya merencanakan perjalanannya dalam waktu 1-3 hari.

Mayoritas responden mengutamakan pencarian referensi harga hotel dan tiket transportasi (sebesar 85 persen), serta variasi tempat wisata dan kuliner di destinasi tujuan (sebesar 67 persen) dalam perencanaan traveling.

Dalam melakukan pemesanan untuk perjalanan, pemesanan melalui Online Travel Agent (OTA) diminati oleh 87 persen responden survei. Di sisi lain, sekitar 38 persen responden juga mengandalkan aplikasi atau situs resmi hotel dan penyedia layanan perjalanan lainnya untuk kebutuhan traveling mereka.

5. Pengalokasian Bujet untuk Traveling

Mayoritas responden atau sekitar 82 persen, mengalokasikan budget secara rinci untuk kebutuhan traveling, mencakup biaya transportasi, akomodasi, konsumsi, dan kebutuhan lainnya. Adapun rentang alokasi budget yang dikeluarkan responden untuk satu kali perjalanan yaitu sekitar Rp 1 juta-Rp 3 juta (sebesar 36 persen) dan Rp 3 juta-Rp 5 juta (sebesar 25 persen).

Dengan dominannya rentang bujet Rp 1 juta sampai Rp 5 juta, Pegipegi melihat fenomena frugal travel -yang salah satu prinsipnya bepergian dengan biaya minim- akan menjadi tren masa depan industri pariwisata.

Itu didukung dengan temuan sebelumnya dalam penelitian Pegipegi terhadap harga median hotel, dengan pengeluaran untuk akomodasi berkisar direntang Rp 250 ribu hingga Rp 500 ribu. Oleh karena itu, banyak layanan akomodasi yang menawarkan harga inap per malam di rentang tersebut.

6. Fasilitas Akomodasi Favorit Masyarakat

Pegipegi juga menemukan bahwa kamar yang nyaman, lokasi yang strategis serta pelayanan staf yang baik, merupakan tiga aspek utama yang diperhatikan travelers ketika menginap di hotel. Disusul aspek lainnya secara berurut, yakni harga terjangkau, AC dingin, akses Wi-Fi lancar, kamar mandi bersih, sarapan enak, parkiran luas, kasur nyaman, fasilitas lengkap, dan kolam renang tersedia.

Temuan ini berdasarkan pengolahan data internal Pegipegi terkait ulasan positif (dengan nilai di atas 8) yang diberikan para pengguna hotel bintang dua hingga bintang lima di destinasi populer, seperti Jakarta, Surabaya, Malang, Bogor, Bekasi, Tangerang, Bali, Semarang, dan Yogyakarta. Periode ulasan yang diambil dalam dua bulan terakhir, yaitu 01 September-21 November 2022.

7. Destinasi Domestik dan Internasional Populer

Berdasarkan data internal Pegipegi, destinasi domestik populer di tahun 2022 adalah Bandung, Yogyakarta, Jakarta, Malang, Bali, Semarang, Surabaya, Bogor, Solo, Banjarmasin, Medan, Makassar, Batam, dan Pekanbaru.

Tren destinasi domestik ini masih mirip dengan data Travel Report 2021 lantaran kota-kota ini memiliki beragam destinasi menarik dengan dukungan layanan akomodasi serta akses transportasi yang memadai dan bervariasi. Di sisi lain, pulihnya kondisi dan fleksibilitas regulasi perjalanan pascapandemi di Indonesia membuat pola pergerakan perjalanan travelers menjadi lebih luas.

Sedangkan untuk destinasi internasional adalah Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, Jepang, dan Australia. Perjalanan internasional mulai diminati masyarakat seiring dibukanya perbatasan sejumlah negara serta regulasi perjalanan yang semakin fleksibel untuk para turis.




(sym/fem)

Hide Ads