TRAVEL NEWS
Serba-serbi Turbulensi: Pilot Juga Takut, Cek Bagian Kabin Teraman

Turbulensi menjadi salah satu hal yang ditakuti penumpang pesawat, bahkan termasuk pilot. Yuk baca serba-serbi turbulensi yang bisa menyebabkan cedera bila parah dan lama.
Hawaii Airlines mengalami turbulensi dan menyebabkan puluhan penumpang terluka. Penerbangan Hawaiian Airlines 35 yang terbang dari Bandara Internasional Phoenix Sky Harbor ke Bandara Internasional Daniel K. Inouye di Honolulu itu dilaporkan mengalami turbulensi parah sekitar pukul 10:30 Waktu Standar Hawaii pada hari Minggu (18/12).
Sehari kemudian, United Airlines juga mengalami turbulensi saat penerbangan ke Houston, Texas. Akibat peristiwa itu, lima penumpang terluka dan dilarikan ke rumah sakit setelah pesawat landing.
Berdasarkan pernyataan petugas informasi publik Augusto Bernal, United Airlines 128 mendarat di Bandara George Bush Intercontinental sekitar pukul 05.30 pagi waktu setempat. Pesawat itu take off di RÃo de Janeiro.
Sejatinya, turbulensi biasa terjadi dalam penerbangan dan tidak bisa dielakkan. Kalau kamu merasa takut, itu wajar saja kok karena semua orang juga takut dengan turbulensi, termasuk pilot.
detikcom telah merangkum nih, serba-serbi turbulensi yang perlu traveler ketahui. Apa saja?
Tentang turbulensi yang menakutkan itu:
1. Pilot juga takut dengan turbulensi
Dilansir dari The Sun, pilot Eser Aksan E mengungkapkan fakta mengenai turbulensi. "Saat turbulensi parah, kami tidak dapat mengendalikan pesawat," kata Eser.
Eser menjelaskan bahwa meski tak bisa dikendalikan, tetapi pesawat masih terbang. Hanya saja, pilot akan menunggu kapan turbulensi berakhir, sehingga bisa kembali memegang kendali.
Eser menekankan turbulensi tidak bisa dikategorikan sebagai sebuah momen enteng atau berat bagi pilot. Bagaimanapun, pilot hanya perlu menghadapinya. Pesawat tak akan jatuh hanya karena turbulensi.
"Jika bisa, pilot akan mencoba menghindari turbulensi, tetapi itu tidak selalu memungkinkan," katanya.
Jenis turbulensi yang paling menakutkan dikenal dengan nama Clear Air Turbulence atau turbulensi udara jernih, karena tidak dapat diprediksi. Inilah alasan mengapa penumpang disarankan untuk selalu mengenakan sabuk pengaman.
2. Pramugari seolah tenang saat turbulensi
Seorang pramugari yang bekerja puluhan tahun memberitahukan bahwa saat turbulensi mereka memang terlihat tenang, namun mereka juga cemas, seperti yang dikutip dari The Sun.
Pramugari dilatih untuk menghadapi berbagai tingkat turbulensi, mulai dari yang sedang, parah hingga ekstrem.
Jika pesawat hanya menabrak 'kantong udara', maka guncangan yang dihasilkan hanya sedikit. Tapi jika yang ditabrak benda, maka akan sangat berbahaya.
Pramugari ini menjelaskan bahwa turbulensi ekstrem bisa membuat penumpang terlempar ke langit-langit kabin. Anggota badan dipastikan patah.
"Bagi siapa saja yang benar-benar takut turbulensi, saran saya adalah duduk sedekat mungkin dengan bagian depan pesawat. Karena jika hal itu terjadi, rasanya seperti gelombang," ujarnya.
3. Bangku Antiturbulensi
Dikutip detikcom dari media Express, salah seorang mantan awak kabin mengungkapkan tempat duduk terbaik untuk kamu yang gampang panik saat turbulensi.
"Cobalah duduk di kursi bagian depan pesawat," tulisnya dalam forum pramugari di Reddit.
Menurutnya, turbulensi akan semakin memburuk jika kamu duduk di kursi belakang pesawat. Seorang pilot juga memberikan saran untuk memilih kursi tengah sebagai tempat terbaik. Katanya, turbulensi bisa datang dari arah mana saja. Sehingga, bagian tengah pesawat dinilai lebih seimbang.
4. Turbulensi tidak perlu ditakuti
Turbulensi sebaiknya jadi hal yang tak perlu ditakuti. Menurut Pilot Patrick Smith dikutip dari Express, turbulensi ibarat lubang yang dilewati dengan mobil.
Pesawat sendiri sudah dirancang untuk bisa mengatasi tekanan saat turbulensi. Sehingga pesawat akan dalam keadaan baik-baik saja mengalami turbulensi.
5. Seberapa bahaya turbulensi
Turbulensi adalah perubahan kecepatan aliran udara yang membuat pesawat tergoncang. Perubahan kecepatan aliran udara tersebut terjadi karena banyak faktor seperti angin, badai, kecepatan pesawat sendiri, gumpalan awan, hingga berdekatan dengan kawasan pegunungan.
Jika diibaratkan begini, turbulensi itu bagaikan lubang di jalan raya. Saat kita naik kendaraan dan menghempas lumbang tersebut, badan kita pasti tergoncang.
Yang harus diingat, kadang turbulensi terasa begitu kecil goncangannya. Namun bisa juga, goncangannya begitu besar. Turbulensi pasti terjadi dalam suatu penerbangan pesawat, tapi penumpang jangan khawatir. Turbulensi tidak berbahaya.
Sebabnya, pilot sudah terlatih untuk menghadapi turbulensi. Pilot pun sudah tahu kapan akan terjadi turbulensi, karena mendapat informasi cuaca terlebih dulu. Pilot juga akan dengan cermat mempelajari pola cuaca di rute yang akan dilewati.
6. Dengarkan arahan awak kabin untuk keselamatan
Jika awak kabin menyuruh memakai sabuk pengaman (seat belt) maka sebaiknya penumpang mematuhinya. Pun jika tanda sabuk pengaman dinyalakan, Anda diharuskan untuk memakai sabuk pengaman.
Sebabnya, arahan tersebut berasal dari pilot dan dia sudah memperhitungkan akan ada turbulensi. Makanya, jadi penumpang pesawat yang baik dan patuhi segala aturan ya!
Simak Video "Pilot Susi Air Masih Disandera KKB, Komisi I Sebut Aparat Tengah Negosiasi"
[Gambas:Video 20detik]
(sym/fem)