Buseeet, 6.301 Senjata Api Disita di Bandara AS Selama 2022

Beragam benda berbahaya ditahan keamanan bandara Amerika Serikat (AS), salah satunya senjata api. Dalam tempo setahun ini, lebih 6.000 senjata yang diamankan.

Diberitakan CBS News, Jumat (23/12/2022) TSA atau badan keamanan bandara Amerika mengatakan telah menyita sekitar 6.301 senjata api dari penumpang bandara sepanjang tahun 2022. Gilanya, 88 persen senjata tersebut berisi peluru.

Jumlah itu naik 10,5% ketimbang 5.972 senjata api yang disita pada tahun 2021. Itu merupakan angka tertinggi sepanjang badan keamanan ini berdiri.

5 bandara dengan jumlah senjata api tertinggi yang disita petugas:

1. Bandara Internasional Hartsfield-Jackson Atlanta - 438
2. Bandara Internasional Dallas/Fort Worth - 371
3. Bandara Antar Benua George Bush Houston - 286
4. Bandara Internasional Nashville - 203
5. Bandara Internasional Phoenix Sky Harbor - 184

Balik ke beberapa penangkapan, pada bulan April lalu seorang penumpang bernama Madison Cawthorn berusaha membawa senjata melalui keamanan di Bandara Internasional Charlotte Douglas di North Carolina. Cawthorn mengakui senjata api itu miliknya dan dia mau bekerja sama dengan petugas.

Menurut kebijakan TSA, individu yang membawa senjata api yang dimuat (berisi peluru) dapat menghadapi denda mulai dari USD 3.000 atau sekitar Rp 46,8 juta ditambah tuntutan kriminal ke penegak hukum. Mereka yang memiliki 'keadaan yang memberatkan' termasuk riwayat membawa senjata dalam catatan TSA bisa dikenai denda maksimal.

Selanjutnya, TSA akan memberikan tindakan hukuman perdata hanya setelah menyelesaikan penyelidikan. Jika penumpang melanggar undang-undang negara bagian, TSA merujuk kasus ke otoritas lokal.

TSA juga mencabut kelayakan PreCheck selama setidaknya lima tahun untuk penumpang yang tertangkap dengan senjata api. Dan secara rutin melakukan pengawasan bagi penumpang tersebut untuk memastikan tidak ada ancaman lain.

TSA pun menghimbau penumpang yang ingin membawa senjata api diinstruksikan untuk mengikuti panduan pengemasan yang tepat dan melaporkannya ke maskapai mereka saat check-in.