Kata Ahli soal Orang Batak Berwajah Rambo, tetapi Hati Rinto

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kata Ahli soal Orang Batak Berwajah Rambo, tetapi Hati Rinto

Tim detikcom - detikTravel
Senin, 26 Des 2022 06:12 WIB
Di Pulau Samosir, Sumut, wisatawan bisa bertemu boneka Sigale-gale. Meski dibalut mistis, Sigale-gale menawarkan pengalaman seru untuk wisatawan mulai dari menonton upacara adat sampai menari tortor bersama. Saat berlibur ke Pulau Samosir, Sumut, jangan lewatkan Museum Huta Bolon Simanindo. Di tempat ini, Anda bisa belajar menari tortor bersama boneka Sigale-gale
Suku Batak memiliki ciri khas, salah satunya berwajah Rambo, tetapi hati Rinto. (Foto: Dikhy Sasra/detikcom)
Jakarta -

Batak merupakan salah satu suku dengan populasi besar di Indonesia. Suku ini memiliki ciri khas, termasuk yang sering menjadi kelakar, berwajah Rambo, tetapi hatinya Rinto.

Pengamat sosial dari Universitas Negeri Medan (Unimed), Dr Bakhrul Khair Amal yang menyebut salah satu ciri khas orang Batak adalah memiliki penampilan bak Rambo alias sangar dan garang. Tetapi hati mereka laiknya Rinto (Harahap) pencipta lagu-lagu sendu. Harahap juga merupakan salah satu marga Batak.

"Wajah Rambo, hati Rinto. Secara wajah sangar tapi melow. Kalau kita lihat bentuk wajahnya, kita bisa menilai dia orang Batak. Di lain sisi, orang Batak ini sangat sensitif terhadap perasaan," kata Bakhrul dalam perbincangan dengan detikcom beberapa waktu lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perasaan sensitif dari orang Batak ini, kata Bakhrul, dapat dilihat jika mereka bermain musik atau mendengarkan musik. Menurut Bakhrul, meski wajahnya sangar, orang Batak bisa menangis jika mendengarkan lagu yang menyentuh perasaannya.

"Alat ukurnya kalau dikasih gitar, mendengar lagu dia bisa menangis," ujar Bakhrul.

ADVERTISEMENT

Selain itu, Bakhrul mengatakan orang Batak juga bisa dinilai dari cara berbicaranya. Bakhrul menyebut orang Batak saat berbicara umumnya menggunakan suara yang keras dan menggunakan konsonan e.

"Kalau dia bilang komputer, huruf e nya itu akan menunjukkan dia orang Batak. Contoh lain kalau dia ngomong bagaimana itu dengan kata cemana," tutur Bakhrul.

"Suaranya juga keras. Beda dengan Karo yang lebih mendayu," dia menambahkan.

Bakhrul menjelaskan orang dari suku Batak juga memiliki pemikiran yang rasional. Hal ini yang turut mendorong banyak orang Batak yang berprofesi sebagai hakim, jaksa, mau pun pekerjaan di bidang hukum lainnya.

"Orang Batak ini suka sebagai penegak hukum yang masuk pada perdebatan yang tinggi untuk dapat menerima rasionalitas yang tinggi. Kemudian suka berdebat, berbeda dengan orang Jawa yang tidak suka berdebat," kata dia.

***

Artikel ini juga tayang di detikSumut. Selengkapnya klik di sini.




(fem/fem)

Hide Ads