TRAVEL NEWS
Heboh Tingkah Aneh Burung dan Anjing Sebelum Gempa Turki

Turki luluh lantak dilanda gempa berkekuatan magnitudo 7,8 pada Senin (5/2/2023). Warganet mengaitkan dengan lolongan anjing tiada henti dan burung-burung yang bertingkah tidak menentu.
Video itu menunjukkan burung-burung terbang tidak karuan di atas gedung-gedung yang tertutup salju. Selain itu, ada anjing melolong keras sekali.
Aksi dua jenis hewan itu kemudian diikuti oleh gempa dahsyat di Turki dan Suriah yang memakan ribuan korban jiwa. Bangunan juga rata dengan tanah.
Aksi hewan-hewan itu dikaitkan dengan pertanda terjadinya gempa dahsyat itu.
Hingga saat ini, memang belum ada verifikasi kebenaran rekaman video yang beredar tersebut. Namun, dari segi ilmiah, keterkaitan hewan bisa mendeteksi gempa bumi bukanlah teori baru. Teori tersebut dipercaya sejak zaman kuno.
Salah satu contoh legendaris sejarah dan masa kini hewan bisa mendeteksi gempa adalah dari penulis Romawi Aelian. Dia merinci bagaimana tikus, ular, kelabang, dan kumbang melarikan diri dari kota Helike sebelum wilayah itu dihancurkan oleh gempa bumi dan tsunami pada tahun 373 SM.
Lalu ada contoh di tahun 2016, 15 menit sebelum gempa bumi melanda Oklahoma, Amerika Serikat, ribuan burung terbang dan tertangkap teknologi radar.
Ilmuwan mendukung melalui penelitian ilmiah. Sama seperti mesin seismologis yang dapat mendeteksi getaran yang tidak terdeteksi oleh tubuh manusia, hewan lebih siap dan sensitif merasakan gempa awal kecil yang bergerak melalui Bumi beberapa detik sebelum gelombang gempa yang lebih kuat melanda, kata para ilmuwan. Mereka bahkan mungkin dapat merasakannya sebelum gempa bumi terjadi.
Menurut US Geology Survey (USGS), perilaku hewan yang tidak normal pada detik-detik sebelum gempa bumi dijelaskan oleh perbedaan antara dua bentuk gelombang seismik. Gelombang primer, atau P, adalah yang pertama dipancarkan dari gempa bumi, bergerak dengan kecepatan beberapa mil per detik dari pusat gempa.
USGS menyebut gelombang primer lebih terlihat pada hewan. Gelombang P diikuti oleh gelombang sekunder atau gelombang S yang lebih kuat, yang mengguncang tanah dengan gerakan memutar.
"Sangat sedikit manusia yang memperhatikan gelombang P yang lebih kecil yang bergerak paling cepat dari sumber gempa dan tiba sebelum gelombang S yang lebih besar," kata USGS dikutip dari Washington Post.
"Tetapi, banyak hewan dengan indra yang lebih tajam mampu merasakan gelombang P beberapa detik sebelum gelombang S tiba," dia menjelaskan.
Seluruh teori itu masih memerlukan pembuktian lebih lanjut.
***
Artikel ini juga tayang di detikInet. Selengkapnya klik di sini.
Simak Video "Penampakan Garis Patahan di Turki Usai Gempa dari Rekaman Drone"
[Gambas:Video 20detik]
(fem/fem)