Kepala Sangha Theravada Indonesia, Bhikkhu Sri Pannyavaro Mahanayaka Thera, menyumbangkan arca Buddha untuk Sri Lanka. Patung itu dibuat dari batu andesit 5,5 ton dan tinggi 2 meter.
Patung itu terdiri satu arca besar dan 10 arca kecil. Nantinya, arca diletakkan di Paramitha International Buddhist Meditation Centre, Kadugannawa.
Dari rilis kepada detikTravel, Senin (13/2/2023), arca Buddha dari Indonesia tersebut diresmikan pada tanggal 11 Februari 2023 oleh Venerable Vedaruwe Upali Anunayaka Thero pada acara opening the Stone Buddha Statue and the Internal Access Road at Paramitha International Buddhist Meditation Centre, Kadugannawa. Peresmian dihadiri oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Sri Lanka dan Maladewa Dewi Gustina Tobing.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Acara peresmian juga disaksikan oleh Venerable Dr. Bellanwila Dhammaratana Nayaka Thero sebagai pendiri Paramitha International Buddhist Meditation Centre dan dihadiri oleh Duta Besar Kerajaan Thailand untuk Republik Sosialis Demokratik Sri Lanka HE Poj Harnpol dan Duta Besar China untuk Sri Lanka HE Qi Zhenhong.
Bellanwila Dhammaratana menyampaikan terima kasih kepada Indonesia dan umat Buddha Indonesia atas sumbangan patung Arca Buddha Indonesia yang dibuat dengan kualitas yang sangat baik.
Arca besar Buddha Indonesia tersebut dipahat dengan pedoman utama pada Arca Buddha di Candi Borobudur oleh pemahat terbaik di Muntilan dekat Candi Borobudur, Magelang. Arca itu dibuat dari satu batu andesit utuh yang sangat berkualitas seberat 5,5 ton dengan tinggi 2 meter. Arca Buddha pemberian dari Indonesia memiliki arti nilai-nilai: historis, arkeologis, estetis, sosial, budaya, serta religius.
Selain sumbangan dari Indonesia, umat Buddha dari Singapura juga menyumbangkan Arca kecil sebanyak 50 buah yang dibuat ditempat yang sama oleh pemahat di Muntilan.
Pemberian Arca Buddha Indonesia tersebut sebagai tanda telah terjalin tali persaudaraan antara Indonesia dengan Sri Lanka dan umat Budha kedua negara. Jalinan persahabatan antara penganut Budha Indonesia dan Budha Sri Lanka sudah terjalin sejak abad kedelapan.
(fem/fem)
Komentar Terbanyak
Didemo Pelaku Wisata, Gubernur Dedi: Jelas Sudah Study Tour Itu Piknik
Forum Orang Tua Siswa: Study Tour Ngabisin Duit!
Pendemo: Dedi Mulyadi Tidak Punya Nyali Ketemu Peserta Demo Study Tour