5 Ulah Turis Rusia yang Menjengkelkan

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

5 Ulah Turis Rusia yang Menjengkelkan

Tim detikcom - detikTravel
Rabu, 08 Mar 2023 13:11 WIB
Turis Rusia terjebak di Phuket
Foto: AFP/MLADEN ANTONOV
Jakarta -

Turis Rusia di Indonesia, bukan hanya di Bali, tengah disorot. Penyebabnya, turis-turis itu beraksi seenaknya, mulai dari menyalakan flare di kawah Ijen hingga menyalahgunakan visa turis dan bekerja ilegal.

Ulah turis Rusia itu kian meresahkan warga lokal. Sebabnya, mereka kerap tidak menghargai tempat sakral dan hukum yang berlaku. Seolah-olah, mereka hidup di kawasan tanpa aturan.

Berikut deretan ulah turis Rusia di Indonesia yang menjengkelkan:

1. Menyalahgunakan visa turis

Wakil Gubernur Bali Tjok Oka Sukawati atau Cok Ace telah mengetahui banyak wisatawan asing yang bekerja ilegal di Pulau Bali. Turis-turis yang bekerja ilegal itu mayoritas berasal dari Rusia dan Ukraina.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari penelusuran yang dilakukan sebuah akun di Instagram bernama @moscow _cabang _Bali, yang kemudian menjadi viral, menunjukkan aktivitas wisatawan asing yang sedang mengajari sesama warga asing untuk berkendara naik sepeda motor. Diduga, bule tersebut menarik bayaran atas aktivitas tersebut.

Selain itu, akun tersebut juga memuat aksi wisatawan asing di Bali yang menawarkan jasa fotografer, tato, salon, dan lainnya.

ADVERTISEMENT

"Oleh sebab itu, kita harus bergerak. Saya dengar dari laporan di bawah juga banyak mereka bahkan dagang ikut, jual sayur-sayuran ikut, menjual ke teman-temannya, dia mengambil di pasar dia jual ke teman-temannya, ini belum kita tindak," kata Cok Ace.

2. Memakai kendaraan dengan pelat nopol palsu

Sedang ramai dibahas pengendara motor diduga bule di Bali ganti pelat kendaraan dengan tulisan nama orang. (IST)Sedang ramai dibahas pengendara motor diduga bule di Bali ganti pelat kendaraan dengan tulisan nama orang. (IST) Foto: Sedang ramai dibahas pengendara motor diduga bule di Bali ganti pelat kendaraan dengan tulisan nama orang. (IST)

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Bali, Komisaris Besar Polisi Stefanus Satake Bayu Setianto mengatakan WNA pengguna kendaraan roda empat dan roda dua menggunakan nomor polisi tidak sesuai aturan, banyak yang menggunakan plat Rusia.

Satake Bayu Setianto, merespons pelat nomor kendaraan tidak resmi yang digunakan turis di Bali.

"Kami berharap kepada pemilik rental pelat kendaraan itu jangan diubah, disesuaikan dengan aturan yang ada, sesuai dengan STNK. Karena itu, menyalahi aturan itu nanti bisa dilakukan tindakan kepolisian terutama dari pihak Satuan Lalu lintas," kata Satake.

Ia juga mengimbau kepada pemilik rental agar tidak mengubah pelat nomor tersebut dan melarang WNA mengganti pelat nomor resmi. Satake mengatakan pihaknya masih menelusuri motor memakai pelat nomor palsu tersebut.

3. Tak mahir kendarai motor tapi ugal-ugalan di jalan raya, enggak pakai helm, telanjang dada

Polresta Denpasar mengimbau para penyewa dan penyedia jasa rental kendaraan bermotor untuk mematuhi aturan lalu lintas. Sebabnya, kelakuan turis Rusia sudah melampaui batas.

Tidak sedikit yang belum mahir mengendarai sepeda motor tetapi memaksakan untuk tetap mengendarainya. Kemudian, mereka tidak memiliki SIM, dan mengendarai roda dua atau sepeda motor dengan bertelanjang dada.

Kasat Lantas Polresta Denpasar Ni Putu Utariani menginstruksikan agar turis-turis itu minimal pakai baju atau kaus oblong. Lagipula, dia mengingatkan mengenakan pakaian saat berkendara baik bagi kesehatan. Antara lain, menghindari panas matahari, angin, dan hujan.

Terlebih, jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, ambil contoh, jatuh saat berkendara, tubuh tetap terlindungi.


4. Buka rental motor ilegal

Wakil Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya mengeluhkan soal warga negara asing (WNA) yang menjalankan bisnis rental motor ilegal di Pulau Dewata.

Ia mengungkapkan WNA asal Rusia di Bali bisa menyewakan sepeda motor NMax lebih murah kepada sesama warga asing dengan harga per bulan mencapai Rp 2,5 juta. Sementara, harga sewa sepeda motor di perusahaan rental lokal Rp 3,5 juta per bulan.

"Media banyak yang mendengar bahwa orang Rusia bisa menyewakan motor dengan teman-temannya bahkan lebih murah. Jadi harga Rp3,5 juta NMax per bulan, mereka (WNA) bisa menyewakan sampai Rp2,5 juta itu kan turun harga," ujar Suryawijaya, di Denpasar, Bali, Selasa (7/3).

5. Menyalakan Flare di Kawah Ijen

Bule ngawur nyalakan bom asap di Kawah Ijen.Bule ngawur nyalakan bom asap di Kawah Ijen. Foto: Bule ngawur nyalakan bom asap di Kawah Ijen. (Foto: tangkapan layar instagram/detikJatim)

Sekelompok turis Rusia menyalakan bom asap warna-warni di Kawah Ijen pada 26 Februari 2023. Humas BBKSDA Jatim, Gatut Panggah Prasetyo mengatakan, peristiwa bule menyalakan bom asap itu dilarang keras karena akan mengganggu kawasan konservasi. Perilaku itu melanggar Undang-undang No 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.

Tujuh turis Rusia terlibat dalam aksi itu. Kini, mereka di-black list dari seluruh kawasan wisata Indonesia.




(fem/fem)

Hide Ads