Bila traveler berkunjung ke Jam Gadang di Bukittingi, cobalah tengok penulisan angka 4 pada jamnya. Ada hal yang tak biasa di sana.
Jam Gadang merupakan ikon Kota Bukittingi, Sumatra Barat. Menara jam setinggi 26 meter itu selesai dibangun pada 1926.
Jam Gadang dibangun sebagai hadiah dari Ratu Belanda kepada Rook Maker, sekretaris Fort de Kock pada masa pemerintahan Hindia Belanda. Menara Jam Gadang ini dirancang oleh Yazid Rajo Mangkuto sedangkan untuk pembuat jamnya adalah Vortmann Recklinghausen asal Jerman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sana, traveler dapat melihat 4 jam yang dipasang di 4 sisi menara. Diameter masing-masing jam adalah 80 sentimeter.
Angka-angka pada jam tersebut ditulis dalam bentuk angka romawi. Hanya saja, untuk angka 4 ditulis dalam bentuk IIII bukan IV.
![]() |
Pemandu Jam Gadang, Surya mengungkapkan bahwa sampai saat ini memang tak diketahui secara pasti alasan penulisan angka dibuat IIII. Dia menjelaskan versi yang ia ketahui.
"Angka 4 tidak ditulis I dan V karena ada yang mengatakan sejarah dari Raja Henry XIII kalau dibuat angka IV itu artinya I Victory. Sementara waktu itu takut terjadi pergolakan di masyarakat tentang kemenangan Inggris. Waktu itu kan Belanda dan Jerman sedang konfrontasi juga (dengan Inggris) saat Perang Dunia Pertama, akhirnya dibuat IIII," kata dia.
Lebih lanjut, Surya memaparkan bahwa sebenarnya penulisan angka 4 dalam bentuk IIII bukanlah hal aneh. Ia mencontohkan penggunaan ini pada saat penghitungan suara.
"Sebenarnya IIII itu kan masih dipakai saat voting atau rapat. Kalau kita menghitung sampai 4, ditulisnya IIII baru nanti setelah 5 akan dicoret miring," ujarnya.
Pendapat yang mewajarkan penulisan IIII juga didukung pihak yang mengatakan bahwa penulisan IIII lazim digunakan sebelum pemerintahan Raja Louis XIV. Ada pula yang menyatakan sebelum IV muncul, angka romawi memang ditulis IIII.
(pin/fem)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol