Kloning Unta Adalah Bisnis Besar di Dubai, Harganya Lebih dari Setengah Miliar

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kloning Unta Adalah Bisnis Besar di Dubai, Harganya Lebih dari Setengah Miliar

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Kamis, 23 Mar 2023 17:07 WIB
Soccer Football - FIFA World Cup Qatar 2022 - Camel Beauty Contest - Ash-Shahaniyah, Qatar - November 29, 2022 Camels during the beauty contest REUTERS/Suhaib Salem
Kontes unta di Timur Tengah, ini di Qatar (Foto: REUTERS/SUHAIB SALEM)
Jakarta -

Unta di negara-negara teluk lebih dari sekadar hewan peliharaan. Bisnis kloning pun jadi sangat hidup di sana.

Melansir CNN, ketika Nisar Ahmad Wani berhasil melakukan kloning unta pertama di dunia pada tahun 2009, dia pun dielu-elukan dan dipuji berhasil mengukir prestasi yang luar biasa.

Hari ini, Wani adalah direktur ilmiah di Reproductive Biotechnology Centre, di Dubai, dan praktiknya sangat populer.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wani dan timnya meneliti dan mengembangkan teknik kloning baru dan memelihara bank sel, yang memungkinkan mereka membuat salinan hewan termasuk kerbau dan domba. Tetapi, fokus utamanya tetap pada unta.

Setiap tahun, ia menghasilkan lusinan anak unta dromedaris hasil kloning. Di antara unta yang paling populer terlihat begitu apik dengan kombinasi tepat dari bibir terkulai dan leher panjang.

ADVERTISEMENT

Kontes kecantikan unta populer di negara-negara teluk dengan hadiah uang mencapai puluhan juta dolar di beberapa acara.

Di masa lalu, pemilik ada yang didiskualifikasi karena menggunakan teknik yang dilarang, seperti menyuntik unta dengan silikon dan menggembungkan bagian tubuh menggunakan karet gelang untuk mempercantik penampilan mereka.

Tapi sejauh menyangkut kompetisi ini, unta hasil kloning sah-sah saja.

Meskipun Pusat Bioteknologi Reproduksi menolak untuk membagikan tarifnya, menurut laporan di pers lokal, untuk membuat salinan persis unta tercantik Anda harus merogoh kocek sekitar 200.000 dirham atau sedikit di atas USD 50.000 atau setara Rp 766 juta.

Selain ratu kecantikan, Wani dan timnya juga telah mereproduksi ulang juara balap elit untuk bersaing di banyak balapan unta di UEA.

Secara genetik, unta diubah untuk menghasilkan protein dalam susu mereka yang dapat digunakan untuk aplikasi farmasi.

Mereka juga dapat memberikan pemilik unta yang berduka dengan replika hewan peliharaan mereka yang telah meninggal. Sampel sel dapat diambil segera setelah kematian hewan tersebut.

Wani bekerja dengan proses yang menggunakan DNA dari sel somatik (atau non-reproduksi) yang diambil dari hewan donor yang dikloning. Inti dari sel donor ini dimasukkan ke dalam sel telur dan diaktifkan oleh bahan kimia.




(msl/fem)

Hide Ads