Nyalakan Bom Asap di Gunung Gede, 6 Pendaki Akhirnya Minta Maaf

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Nyalakan Bom Asap di Gunung Gede, 6 Pendaki Akhirnya Minta Maaf

Jabbar Ramdhani - detikTravel
Kamis, 06 Apr 2023 15:14 WIB
Aksi pendaki menyalakan bom asap di puncak Gunung Gede Pangrango sempat membuat para pecinta alam gusar. Para pendaki tersebut menyampaikan permintaan maaf. (IG @bbtn_gn_gedepangrango)
Foto: Pendaki nyalakan bom asap di puncak Gunung Gede minta maaf (dok. BTNGGP)
Jakarta -

Aksi 6 pendaki menyalakan bom asap di puncak Gunung Gede bikin para pecinta alam marah. Mereka akhirnya meminta maaf kepada publik.

"Kami berenam menyatakan permohonan maaf kepada Balai Besar Taman Nasional (BBTN) Gunung Gede Pangrango, kepada alam, kepada masyarakat luas pada umumnya," demikian kata salah satu pendaki tersebut seperti dalam video yang diunggah di akun Instagram BBTN Gunung Gede Pangrango, Kamis (6/4/2023).

Mereka mengakui telah menyalakan bom asap di Gunung Gede Pangrango pada Minggu, 19 Februari 2023. Mereka mengaku menyesali perbuatan tak patut tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mereka mengatakan peristiwa ini menjadi pelajaran berharga untuk menghormati siapa pun dan di mana pun berada.

"Untuk itu, kami dengan ini menyatakan sikap menyesali perbuatan tersebut dan berjanji tak akan mengulangi lagi di mana pun kami berada," kata dia.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya diberitakan, aksi menyalakan bom asap di puncak Gunung Gede Pangrango membuat warganet marah. Pasalnya, tindakan tersebut tidak mencerminkan sikap pendaki yang semestinya melestarikan dan menjaga alam.

Dalam video berdurasi 26 detik yang viral di berbagai akun Instagram itu, tampak seorang pria yang mengenakan jaket ungu berdiri di atas batu di tepian Puncak Gunung Gede Pangrango.

Di tangannya terlihat bom asap yang mengeluarkan kepulan asap tebal berwarna hijau. Asap itu menyebar ke samping dan sesekali mengepul ke atas.

Hal itu membuat pendaki lain terganggu, bahkan tampak beberapa pendaki yang melintas terpaksa menutup hidung dengan jaket dan kain untuk menghindari asap itu terhirup. Pengelola pun mengusut kasus tersebut.

"Sudah teridentifikasi dan diketahui identitas oknum pendaki tersebut," ungkap Humas Balai Besar TNGGP Agus Deni, seperti dilansir detikJabar, Jumat (24/2).

Balai Besar TNGGP sangat menyayangkan dan mengecam aktivitas oknum pendaki tersebut karena dapat membahayakan kesehatan pendaki serta membahayakan kelestarian satwa liar yang berada di kawasan TNGGP.

"BBTNGGP telah berkoordinasi dengan pihak berwajib untuk melakukan proses sesuai peraturan perundangan yang berlaku," kata dia.




(wsw/wsw)

Hide Ads