Rentetan Kasus Viral Bea Cukai Vs Turis, Putri Gus Dur sampai Turis Taiwan

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Rentetan Kasus Viral Bea Cukai Vs Turis, Putri Gus Dur sampai Turis Taiwan

tim detikcom - detikTravel
Kamis, 13 Apr 2023 18:03 WIB
Tugas dan fungsi Bea Cukai berkaitan dengan perdagangan internasional, baik kegiatan ekspor maupun impor. Bea Cukai berada di bawah Kementerian Keuangan.
Foto: Dok. Bea Cukai
Jakarta -

Akhir-akhir ini bea cukai ramai menjadi sorotan karena beragam keluhan turis. Mulai dari koper penumpang yang diacak-acak hingga viral tuduhan pemerasan.

Lagi ramai viral kisah turis Taiwan yang katanya diperas oleh Bea Cukai saat liburan di Bali. Lagi, berita viral ini menambah rentetan kasus Bea Cukai dengan turis asing.

detikcom telah merangkum beberapa kasus viral yang membuat Bea Cukai menjadi sorotan netizen.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Bea Cukai Vs Turis Taiwan

Sedang hangat diberitakan tentang turis Taiwan yang diperas oleh petugas bea cukai saat mendarat di Bali. Awal mulanya, berdasarkan portal berita CTS, dugaan pemerasan ini dialami seorang turis Taiwan yang baru tiba di Bali untuk berlibur akhir pekan lalu.

Ketika tiba di bandara Bali, turis Taiwan tersebut mengeluarkan ponsel untuk mengambil foto dan mengabari sopir yang akan membawa rombongan mereka. Tak lama setelah mengeluarkan ponsel, ia didatangi oknum petugas bea cukai kemudian dibawa ke sebuah ruangan kecil dan gelap untuk diinterogasi.

ADVERTISEMENT

Ketika diinterogasi dan dilakukan berbagai pemeriksaan, turis tersebut sudah mencoba menjelaskan alasannya mengeluarkan ponsel dan mengambil gambar. Namun, pemberitaan di CTS menyebut, oknum bea cukai itu menolak penjelasan sang turis.

Awalnya, ia diminta untuk membayar uang denda sebesar USD 4.000 atau setara Rp 60 juta. Turis itu pun sampai harus berpura-pura tak punya uang untuk menghindar dari kewajiban membayar denda sebesar itu.

Setelah bernegosiasi dan karena dianggap baru melakukan pelanggaran pertama, ia akhirnya hanya dimintai denda USD 400 saja atau sebesar Rp 6 juta. Pada akhir unggahan, akun tersebut lebih lanjut menyampaikan bahwa untuk mendapatkan paspornya kembali dari petugas dan melanjutkan perjalanannya. Ia menyepakati permintaan petugas tersebut untuk tidak menceritakan pengurangan denda yang telah ia terima.

Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa setelah ia mengiyakan, petugas tersebut memintanya untuk merekam sidik jari. Kemudian petugas melakukan stempel/cap paspor turis Taiwan tersebut dan ia dipersilakan melanjutkan perjalanannya.

Kemenkeu pun langsung merilis pernyataan bantahan, bahwa mereka tidak pernah menghadapi masalah yang diceritakan dan akan menelusuri lebih lanjut.

2. Alat kencing turis difabel ditahan

Viral warga negara asing (WNA) difabel Finlandia menagih kiriman paket alat kesehatan (alkes) untuk kebutuhan buang hajat yang ditahan oleh kantor Bea Cukai Ngurah Rai, Bali, Kamis (6/4/2023).

WNA yang duduk di kursi roda itu menuntut penjelasan dengan menyambangi kantor Bea Cukai. Kiriman paket tersebut diklaim berasal dari Finlandia.

Tim Humas Bea Cukai Ngurah Rai membenarkan hal tersebut. Namun, ia mengatakan alkes tersebut tertahan karena masuk dalam Surat Penetapan Barang Larangan/Pembatasan Barang Kiriman (SPBL-BK).

Secara rinci, paket kiriman alkes itu terdiri dari tiga kemasan Hydrophilic Single Use Catheter 30 buah, tiga buah kantong urine dengan selang, dan dua kemasan kondom Catheter berlabel Coloplast Conveen 30 buah.

Tak lama setelah viral, bea cukai pun menyerahkan alkes tersebut kepada si pemohon. Kepala Seksi Pelayanan dan Layanan Informasi Bea Cukai Ngurah Rai Bowo Pramoedito mengatakan setelah berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan, maka paket kiriman alkes itu langsung diberikan tanpa rekomendasi. Ini berarti WNA tersebut menerima paket tanpa dikenakan biaya impor.

"Iya, benar hari ini diserahkan langsung kepada yang bersangkutan atas rekomendasi dari Kemenkes," katanya, ketika dikonfirmasi detikBali, Sabtu (8/4/2023).

3. Pegawai bea cukai maki netizen dengan 'bacot dan babu'

Bermula dari permasalahan Widy Heriyanto bermula saat ada seorang developer game Indonesia bercerita sering menang award dari luar negeri dan kena pajak saat hadiahnya tiba di Indonesia. Alih-alih membalas dengan profesional, akun Widy yakni @wadawidy justru merespons dengan kata tak pantas dan menghina.

"Sebelum lo ngetwit, mending belajar dulu deh ketentuan impor itu gimana. Kalo sekarang kan jadinya lo bacot tapi minim literasi peraturan," tulis akun @wadawidy merespons keluhan developer game dikutip Jumat (24/3/2023). Kutipan sudah disesuaikan dengan ejaan yang benar.

Melihat pernyataan itu, warganet pun menyerang. Bukannya mereda, pegawai Bea Cukai bernama lengkap Widy Heriyanto justru menyebut netizen yang membela sebagai babu.

"Para babu sibuk belain tuannya". "Ciee babunya datang," cuit @wadawidy. Akun @wadawidy tersebut kini digembok menyusul perang opini soal Bea Cukai di media sosial.

Akhir cerita, pegawai ini pun akan mendapatkan tindakan disiplin dari DJBC.

Yang bersangkutan telah dilakukan klarifikasi dan pemeriksaan oleh atasan dan akan dijatuhi hukuman sesuai ketentuan yang berlaku," ujar Direktur Komunikasi dan Bimbingan Pengguna Jasa Bea Cukai, Nirwala Dwi Heryanto kepada detikcom, Sabtu (25/3/2023).

Selanjutnya tebusan piala lomba menyanyi seharga Rp 4 juta

4. Tebusan piala lomba nyanyi dengan tebusan Rp 4 juta

Fatimah Zahratunnisa sempat mendapat pengalaman tak enak kala dirinya mau menebus pialanya di Kantor Bea Cukai. Piala itu dimenangkannya dari sebuah kontes menyanyi di Jepang, dan dikirimkan sebagai paket ke Indonesia. Namun, petugas Bea Cukai meminta uang sejumlah Rp 4 juta untuk menebus piala tersebut.

Kejadian ini merupakan tragedi 8 tahun lalu yang ia bagikan lewat akun Twitternya @zahratunnisaf. Sebelum dimintai sejumlah uang, Fatimah bahkan sempat diminta menyanyi oleh pihak Bea Cukai, sebagai bukti jika ia benar-benar bisa bernyanyi.

Sebelum proses tawar menawar itu, Fatimah mengaku melalui proses yang cukup panjang. PihakBea CukaiBandung yang mengurus pialanya itu disebut sempat tak percaya kepadanya, padahal ia telah menyerahkan sejumlah berkas pendukung demi mempermudah dirinya membawa pulang piala tersebut.

Fatimah bahkan sampai menunjukkan surat elektronik dari TV penyelenggara hingga harus susah payah mencari video bukti penampilannya di kompetisi tersebut.

5. Acak-acak Koper Anak Gus Dur

Putri Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid juga mengalami kejadian tak mengenakan di Bandara Soekarno-Hatta pada 2019-2020 silam. Kopernya dibuka oleh pihak Bea Cukai dan isinya diaduk-aduk.

Alissa menyampaikan hal tersebut melalui akun Twitternya. Adapun pada kejadian tersebut, dirinya baru pulang dari acara konferensi di Taiwan. Pada kala itu, Alissa membuka kopernya dan menyodorkan paspornya kepada petugas. Dirinya juga dilontarkan sejumlah pertanyaan mulai dari perkara ukuran kopernya, apa pekerjaannya, hingga berapa gajinya.

"Saya buka koper sambil dia minta paspor. Saya: 'cuma tiga hari di Taiwan', petugas: 'kerja apa tiga hari di Taiwan? Kok bawaannya koper gede? Beli apa saja? Emang dibayar berapa? 'Saya: 'konferensi' Petugas: 'kok kamu bisa belanja & bawa barang banyak? Kamu kerja apa?' Ndedes...," kata Alissa.


Hide Ads