Heboh Eiger Made In China, Ini Kata Produsennya

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Heboh Eiger Made In China, Ini Kata Produsennya

Weka Kanaka - detikTravel
Selasa, 02 Mei 2023 19:03 WIB
Kantor dan Produksi Eiger di Bandung
dok.EIGER
Jakarta -

Jenama Eiger tengah disorot gegara pada produknya tertera keterangan made in China. Perusahaan apparel kegiatan alam bebas lokal itu menjelaskan bahwa kantor Eiger tetap berada di Bandung, tetapi pabrik memang tersebar di seluruh Indonesia dan ada pula di negara lain.

Ieger identik sebagai produsen apparel kegiatan alam bebas dari Bandung. Perusahaan itu berdiri sejak tahun 1989.

Namun, viral di jagat sosial media, tepatnya di Twitter, pada salah satu postingan menunjukkan foto label dari salah satu produk Eiger tertera "Made In China" atau dibuat di China.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Public Relation Executive PT Eigerindo MPI, Shulhan Syamsur Rijal, menjelaskan dalam keterangan tertulis pada Selasa (2/5/2023), bahwa Eiger memiliki pabrik yang berpusat di Bandung. Selain itu, ada sejumlah pabrik yang tersebar di Indonesia dan ada pula pabrik di luar negeri.

"Kami pastikan mayoritas produk EIGER adalah hasil karya anak bangsa. Dengan tim riset dan pengembangan teknologi serta desain EIGER yang bekerja dari Kantor Pusat EIGER di Jalan Raya Soreang, Kabupaten Bandung. Sementara untuk pemasok, pabriknya tersebar di seluruh Indonesia juga dari pemasok di beberapa negara lain dengan beberapa pertimbangan," kata Shulhan.

ADVERTISEMENT

Kantor dan Produksi Eiger di BandungKantor dan Produksi Eiger di Bandung. (dok.EIGER)

"Produk Eiger yang dibuat di luar negeri artinya dipasok oleh supplier Eiger yang berada di luar Indonesia. Tentu dalam prosesnya, kami sudah memprioritaskan pemasok dari dalam negeri, namun karena ada beberapa teknologi juga bahan baku yang belum bisa disiapkan di Indonesia, akhirnya beberapa artikel dipasok dari rekanan Eiger yang berada di luar Indonesia. Jumlahnya minor dibandingkan dengan keseluruhan artikel yang dipasok dari pemasok dalam negeri," General Manager Marketing Eiger, Riadi Suwarno, menimpali.

Tetapi, Riadi bersikukuh Eiger tetap berkomitmen dalam pemberdayaan tenaga kerja dan UMKM di Indonesia. Pemberdayaan yang dilakukan juga diklaim dari hulu ke hilir produk, mulai dari suplai bahan, produksi, atau pelengkap produksi.

"Misalnya, seperti tas carrier Eiger dengan nama artikel Ecosavior 45. Tas ini diproduksi dengan menggunakan bahan baku 50 botol plastik. Sementara itu, untuk punggungan tas atau penopang tas carrier yang biasanya terbuat dari besi, kami ganti dengan bambu. Produksi bambu untuk penyangga tas Ecosavior 45 ini seluruhnya dilakukan oleh UMKM di Temanggung, Jawa Tengah," kata Riadi.

Riadi menambahkan saat ini Eiger tetap berkantor pusat di Bandung. Proses riset pengembangan desain dan teknologi dilakukan di kantor yang ada Jalan Raya Soreang, Kabupaten Bandung itu.

"Sementara itu, rencana desain artikel tersebut diproses untuk diproduksi oleh berbagai pemasok Eiger yang berada di seluruh Indonesia, juga di beberapa negara lain. Seluruh prosesnya kami jaga betul standar kualitasnya hingga akhirnya bisa didapatkan konsumen langsung di toko Eiger di seluruh Indonesia," ujar Riadi.




(wkn/fem)

Hide Ads