Cetak Rekor! 456.000 Orang Terbang dalam Sehari di India

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Senin, 08 Mei 2023 09:03 WIB
Bandara Indira Gandhi Delhi (Foto: Getty Images/TadejZupancic)
Jakarta -

Rekor baru tercipta. Sebanyak 456.082 orang di India melakukan penerbangan dalam sehari.

Melansir BBC, Senin (8/5/2023), lalu lintas udara domestik di India itu adalah rekor tertinggi. Dicapai pada 30 April, momen itu terjadi saat 2.978 pesawat lepas landas di seluruh penjuru negeri.

"Lonjakan lalu lintas penumpang domestik setelah Covid adalah cerminan dari pertumbuhan tinggi India," cuit menteri penerbangan Jyotiraditya Scindia.

Pemulihan ekonomi setelah pandemi India telah mendorong ledakan perjalanan. Lebih dari 37,5 juta penumpang diangkut oleh maskapai domestik hanya dalam tiga bulan pertama tahun 2023.

Ini menandai pertumbuhan 51,7% dibandingkan tahun lalu, data dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara negara menunjukkan.

"Tidak ada pertumbuhan selama dua tahun selama Covid. Apa yang kita saksikan sekarang adalah bola salju dari permintaan yang terpendam itu," kata Mark Martin, seorang analis penerbangan.

Dia menambahkan bahwa lalu lintas udara di India biasanya tumbuh dua kali lipat laju PDB (Produk Domestik Bruto) negara itu, karena pendapatan yang digunakan meningkat di ekonomi terbesar ketiga di Asia itu.

Sebelumnya, sebuah laporan dari badan perdagangan International Air Transport Association (IATA) menunjukkan bahwa lalu lintas domestik di India terus mendekati tingkat pra-pandemi, dan turun hanya 2,2% dibandingkan data Februari 2019.

Dengan 81,6%, India juga merupakan pasar domestik teratas dalam hal penumpang. Itulah persentase kursi yang bisa diisi oleh maskapai dibandingkan dengan AS, China, Jepang, Australia, dan Brasil.

Namun terlepas dari pemulihan yang sehat, industri terus menderita karena sejumlah masalah, termasuk harga bahan bakar yang tinggi, depresiasi rupee terhadap dolar AS, dan pesawat yang terdampar.

Lebih dari 50 pesawat maskapai besar India seperti IndiGo dan Go First telah dikandangkan selama beberapa bulan karena ada masalah terkait mesin Pratt & Whitney.

"Maskapai kehilangan miliaran dolar karena ini. Kami membutuhkan setidaknya 150 pesawat lagi untuk bergabung dengan armada guna meringankan beban," kata Martin.

Sebelumnya pada bulan Februari, Air India milik Grup Tata mengumumkan kesepakatan yang mencetak rekor karena mendatangkan 470 jet dari Airbus dan Boeing. Jumlah terbesar dalam sejarah penerbangan global.



Simak Video "Video: Nggak Takut! Aktor Ini Naik Air India Sebulan Setelah Tragedi Maut"

(msl/fem)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork