Viral Pemalakan Opang di Bali, Ni Luh Djelantik Ikut Minta Maaf

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Viral Pemalakan Opang di Bali, Ni Luh Djelantik Ikut Minta Maaf

Putu Intan - detikTravel
Rabu, 21 Jun 2023 15:15 WIB
Sopir sewa mobil pangkalan palak wisatawan  di Bali.
Foto: Tangkapan layar Instagram Ni Luh Djelantik
Jakarta -

Pengusaha dan politisi Ni Luh Djelantik menyoroti kasus pemalakan sopir pangkalan pada wisatawan. Ia ikut meminta maaf atas ketidaknyamanan itu.

Melalui Instagram pribadinya @niluhdjelantik, Ni Luh melihat kasus pemalakan itu sebagai momentum dunia pariwisata Bali untuk introspeksi diri dan meningkatkan pelayanan untuk wisatawan lokal. Menurutnya, setiap wisatawan berhak untuk mendapatkan pelayanan terbaik.

"Jangan lagi ada keluhan bahwa wisatawan lokal merasa dianaktirikan," tulis Ni Luh.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam postingannya, Ni Luh juga mengucapkan permintaan maaf.

"Mbok Niluh beratus kali meminta maaf, tak henti mengingatkan bahwa setiap manusia berhak atas pelayanan terbaik yang siap dibayarnya," ujarnya.

ADVERTISEMENT

[Gambas:Instagram]



Lebih lanjut, Ni Luh juga menjabarkan sejumlah saran agar insiden serupa tak terus terulang. Menurutnya, sopir pangkalan perlu meningkatkan pelayanan jika ingin bersaing dengan transportasi online.

"Setiap perwakilan driver di setiap desa berhak memasarkan mode transportasi offline, bentuk perkumpulannya. Tentukan tarif yang fair dan bisa bersaing dengan transport online," tulisnya.

"Jika harga tidak bisa sama maka berikan pelayanan ekstra, misal sediakan air putih/permen/handuk dingin/mobil bersih serta tentu saja pengemudi yang ramah dan tulus melayani," ia menambahkan.

Untuk mewujudkan ini, Ni Luh bahkan siap membantu promosi para sopir pangkalan ini. Dia juga mengusulkan agar Bali memiliki sistem transportasi online sendiri.

"Jika tidak mau jadi anggota driver online maka Bali harus punya sistem online setara Gojek untuk mengakomodir para driver. Namakan saja GoBali misalnya," tulisnya.

Selain itu, Ni Luh juga mengimbau agar sopir mengadakan pertemuan rutin. Tujuannya agar baik sopir offline maupun online memiliki pemahaman pelayanan yang sama.

"Adakan pertemuan rutin antara driver offline dan online membahas kondisi di lapangan yang bertujuan meningkatkan kualitas pelayanan," kata dia.

Menurutnya, sudah waktunya pelaku wisata menerima kehadiran teknologi. Ni Luh yakin, wisatawan mau membayar sesuai dengan pelayanan terbaik yang diberikan.

Pada bagian akhir postingan itu, Ni Luh kembali mengucapkan maaf atas ketidaknyamanan yang diterima wisatawan.

"Mewakili rakyat Bali, dari hati terdalam Mbok Niluh meminta maaf yang sebesar-besarnya atas ketidaknyamanan yang dialami. Kami akan berbenah dan memperbaiki sistem yang harus segera direvisi," katanya.




(pin/fem)

Hide Ads