Belanda akan mengembalikan benda bersejarah asal Indonesia. Hal ini dilakukan sebagai bentuk permintaan maaf atas perbudakan di masa lalu.
Dua museum Belanda akan menyerahkan ratusan artefak budaya kembali ke Indonesia dan Sri Lanka. Pemerintah sebelumnya mengumumkan pengembalian 478 benda budaya pada Kamis (6/7/2023).
"Ini momen bersejarah. Ini pertama kalinya, berdasarkan saran dari Dewan Penasehat Pengembalian Benda Budaya dari Konteks Kolonial, kami mengembalikan benda-benda yang seharusnya tidak pernah ada di Belanda," kata Sekretaris Negara Bidang Kebudayaan dan Media Gunay Uslu.
Komite tersebut dibentuk pada tahun 2022 untuk menilai permintaan negara-negara untuk mengembalikan artefak di museum negara. Saat ini mereka sedang mempertimbangkan lebih banyak permintaan restitusi dari Indonesia, Sri Lanka dan Nigeria.
Salah satu yang menarik dari barang rampasan yang dikembalikan ke Sri Lanka adalah Cannon of Kandy. Ini adalah senjata seremonial yang terbuat dari perunggu, perak dan emas, dan bertatahkan batu rubi. Laras dihiasi dengan simbol Raja Kandy: Matahari, setengah bulan, dan singa Sinhala.
Meriam itu telah menjadi koleksi Rijksmuseum, museum seni dan sejarah nasional, sejak 1800. Menurut museum, meriam itu dijarah oleh pasukan Perusahaan Hindia Timur Belanda selama pengepungan dan penjarahan Kandy pada 1765.
Direktur museum, Taco Dibbits, menyebut keputusan mengembalikan meriam dan lima benda lainnya sebagai "langkah positif bekerja sama dengan Sri Lanka".
Sementara itu, upacara penyerahan artefak yang dijarah ke Indonesia digelar pada 10 Juli mendatang di Museum Volkenkunde, Leiden. Salah satu artefak yang akan dikembalikan adalah koleksi permata yang dikenal sebagai Harta Karun Lombok yang sebelumnya dijarah Belanda dari Pulau Lombok.
Simak Video "Video Kala Prabowo Ungkap Rampasan Belanda Setara 140 Tahun Anggaran RI"
(pin/pin)