Turis Aussie Diduga Keracunan Metanol, Kehidupan Malam Bali Jadi Sorotan

Reputasi kehidupan malam Bali kembali menjadi sorotan internasional. Gegaranya, petaka yang menimpa turis Australia usai minum-minum di bar.

Dilansir dari Yahoo News, sebuah artikel tentang pasangan turis Aussie diberi judul "Peringatan pada turis Aussie Setelah Momen Berbahaya". Di dalamnya bercerita soal pengalaman liburan pasangan turis di Bali.

Saat sedang di sana pekan lalu, salah satu dari pasangan itu diduga keracunan metanol. Racun itu dikhawatirkan datang dari alkohol yang mereka minum dari sebuah bar.

"Dia kejang-kejang di toilet. Dia begitu kacau saat kembali. Turis itu juga punya berat yang lebih dari 100 kg," ujar Colin Ahearn, seorang advokat minuman terkenal yang dihubungi oleh pasangan turis itu.

Sebelum kondisinya memburuk, mereka kembali minum ke tempat lain. Dengan kondisi yang semakin parah, turis ini mengalami kesulitan bernapas dan tidak sadarkan diri.

Segera mendapat perawatan medis, keadaan turis itu membaik.

"Saya memberikan mereka panduan mengkonsumsi etanol yang mana melawan metanol," kata dia.

Metanol adalah produk sampingan yang berbahaya dari proses penyulingan dan kadang-kadang tidak dihilangkan dengan benar saat alkohol buat. Ini dapat meracuni tubuh.

"Keracunan metanol berbeda dengan Bali Belly, penyakit perut yang jadi tren di kalangan turis Aussie saat liburan ke Bali," dia menambahkan.

Metanol tidak berbau dan tidak berasa, orang-orang sering salah mengartikan efeknya yang mirip dengan efek samping alkohol, menurut World Health Organization.

"Cara terbaik untuk menghindari keracunan metanol adalah hanya meminum minuman yang sudah dicampur dengan minuman sebelumnya, seperti bir, wine atau alkohol dari duty free," kata dia lagi.