Keluarga ini kesal akibat kursi roda rusak saat naik pesawat. Dua maskapai saling melempar tanggung jawab.
Pengalaman buru itu menimpa Jonathan, remaja disabilitas dari New Jersey, yang baru-baru ini terbang ke Spanyol. Saat pergi dia dan keluarganya terbang dengan American Airlines dan pulang dengan Iberia Airlines.
Dilansir dari ABC7, Senin (7/8/2023) dua perjalanan itu membawa kesan buruk bagi keluarga Jonanthan, karena kursi roda kostum seharga USD 40 ribu (sekitar Rp 607 juta) rusak. Keluarga pun menuntut ganti rugi kepada kedua maskapai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perwakilan keluarga menyebut telah memasang lembar instruksi saat mengantar kursi roda ke bagasi. Mereka menuliskan dengan jelas cara meletakkan kursi roda itu agar tetap oke. Namun, saat pesawat landing dan mengambil bagasi bantalan kursi roda itu rusak.
Tidak hanya itu, ketika terbang pulang dari Madrid dengan maskapai Iberia, mereka menemukan kursi roda itu miring. Sudah begitu, basah kuyup karena dibiarkan terkena dan rusak parah.
Ayah Jonathan, Mark, mengatakan beberapa potongan besar kursi roda patah, termasuk penutup pemutus sirkuit utama.
"Ini setara dengan mobil yang mengalami tabrakan dan banjir yang berdampak sangat tinggi," kata Mark.
Jawaban dari maskapai
American Airlines mengatakan mereka akan bertanggung jawab, namun hanya untuk bantalan kursi kursi yang rusak saat keluarga tersebut terbang dengan pesawat Amerika ke Madrid.
"Seorang anggota tim kami telah meminta maaf dan memastikan perangkat mereka telah diperbaiki sepenuhnya," kata American Airlines dalam sebuah pernyataan.
Adapun, maskapai Iberia tak memberikan jawaban pasti terhadap masalah ini.
"Ini sekitar pukul 18.00 di Spanyol, ini musim panas, dan akan sulit untuk menjawab Anda tepat waktu. Kami akan membalas dengan informasi apa pun yang dapat kami temukan," kata Iberia dalam sebuah pernyataan.
Keluarga tersebut mengatakan bahwa untuk mendapatkan kursi khusus lagi akan memakan waktu setidaknya enam bulan. Mereka belum tahu siapa yang akan membayarnya.
(sym/sym)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan