Ally Marie Brown (25) bosan menjalani kehidupan sebagai budak korporat. Akhirnya dia pun resign dan memutuskan hidup di alam. Ini kisahnya:
Melalui akun Youtubenya, kini Ally rajin mengunggah video mengenai kehidupannya yang berbeda 180 derajat dari sebelumnya sebagai budak korporat.
Baca juga: Resor Tutup Permanen karena Salju Menghilang |
Dari yang semula harus bekerja di kantor dari pukul 9 pagi hingga 5 sore, Ally kini tinggal di hutan bersama dengan pacarnya, Kyle Dempsey (31).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ally dan Kyle membangun sebuah kabin kayu di tengah hutan New England, Amerika Serikat dan menggantungkan hidup sepenuhnya di alam bebas. Butuh waktu 2,5 tahun untuk membangun kabin di tengah hutan itu.
Semua furnitur di kabin itu mereka buat sendiri dari nol, termasuk ranjang hingga kabinet dapur. Dari yang tidak bisa ngapa-ngapain, kini Ally jadi jago mengoperasikan alat-alat pertukangan dari mulai ngebor, memukul palu hingga menggergaji kayu untuk dibuat jadi furnitur.
Mereka kini tinggal di kabin itu dan melakukan semua aktivitas outdoor yang tidak pernah mereka lakukan sebelumnya. Dari mulai mandi di danau es, menanam sayuran sendiri hingga mengumpulkan air embun untuk minum. Semuanya dilakukan Ally dan Kyle secara otodidak.
![]() |
Kepada 46 ribu subscribernya, Ally menceritakan bagaimana kehidupannya di hutan. Dia bahkan membuat video saat dia berenang di sungai untuk mandi sehari-hari.
"Ini adalah sebuah pengalaman dan pembelajaran, meski cukup sulit dan ada naik turunnya, tapi tidak ada yang seperti ini. Saya merasa sangat, sangat bersyukur bisa mengalami ini di tempat yang sangat cantik," ujar Ally, seperti dikutip dari New York Post, Kamis (21/9/2023).
![]() |
Meski saat ini Ally sudah resign sebagai budak korporat, namun Ally masih tetap bekerja dan punya mata pencaharian. Selain jadi Youtuber, Ally juga membuat produk dari alam dan menjualnya melalui situs pribadinya.
Ally belajar membuat produk kecantikan yang terbuat dari bahan-bahan alami. Produk kecantikan itu kemudian dia beri label LucidLavenderCo.
Untuk minyak rambut organik, Ally menjualnya seharga US$ 44 (setara Rp 676 ribuan). Sedangkan untuk minyak esenssial oil penghilang anxiety, dia jual seharga US$ 28 (setara Rp 430 ribuan).
Baca juga: Masihkah Ada Bule di Jalan Jaksa? |
Sementara pacarnya, Kyle membuka bisnis kopi yang dia beri merk Trout and Coffee. Kedunya mengakui, berbisnis sambil tinggal di hutan tidaklah mudah, tapi justru di situlah letak perjuangannya.
"Ini adalah musim yang sulit. Kekeringan cukup brutal. Untuk menyiram tanaman, kami sampai harus bolak-balik ke sungai mengambil air pakai ember," ujar Ally.
Baca juga: Jalan Jaksa Riwayatmu Kini... |
"Tapi di saat seperti ini, saya ingat pepatah, 'Kamu harus bisa menerima hal-hal yang tidak bisa kamu ubah. Justru kamu harus berani berubah apa yang kamu bisa ubdah dan bersikap bijaksana untuk mengetahui perbedaannya," imbuh Ally.
Dari sekian banyak tantangan hidup di hutan, Ally mengakui yang paling berat bagi dia adalah hidup tanpa toilet. "Saat musim hujan atau musim dingin, cukup menyulitkan. Tapi jujur, tidak punya toilet tidak seburuk itu," tutupnya.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol