Jalan Jaksa sempat populer sebagai pusat penginapan murah untuk turis asing. Apakah saat ini masih ada turis asing yang memilih singgah di Jalan Jaksa?
Jalan Jaksa begitu digandrungi turis asing pada era 80-90-an. Banyak faktor yang membuat Jalan Jaksa menjadi tujuan utama para turis.
Pertama, lokasinya strategis. Jalan Jaksa terletak di kawasan Kebon Sirih, Jakarta Pusat. Lokasinya hanya 1 kilometer dari Monas yang merupakan ikon Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian, harga penginapan murah juga menjadi daya tarik tersendiri. Para turis yang datang ke sini umumnya memang backpacker muda.
Ketenaran Jalan Jaksa bahkan pernah tercatat di buku panduan perjalanan Lonely Planet. Jadi, nggak heran, turis-turis zaman dulu yang mengandalkan Lonely Planet sebagai acuan perjalanan, akan mampir ke Jalan Jaksa.
![]() |
Seiring dengan kemasyhuran namanya, Jalan Jaksa juga pernah menjadi titik transit bagi turis asing menjelajahi Indonesia. Kala itu, penerbangan langsung menuju destinasi selain Jakarta memang belum ada. Penetapan titik transit ini dilakukan secara resmi oleh dewan kota Jakarta.
Puncaknya pada tahun 1993, Dinas Pariwisata Jakarta mencatat 57.201 wisatawan asing menetap di hotel dan hostel sepanjang Jalan Jaksa dan sekitarnya. Dari jumlah tersebut, terbanyak adalah turis Eropa yang jumlahnya hampir 30 ribu orang. Rata-rata waktu menginapnya adalah tiga hari.
Namun, seiring berkembangnya zaman, rupanya Jalan Jaksa mengalami perubahan. Dari pantauan detikTravel, Rabu (20/9/2023) Jalan Jaksa kini tampak sepi. Banyak bangunan terbengkalai. Penginapan dan kafe yang masih bertahan juga tinggal hitungan jari.
Turis asing juga tak begitu banyak seperti digambarkan pada tahun 90-an. Jumlahnya bisa dihitung jari. Sesekali turis lewat sendiri atau berdua.
Baca juga: Jalan Jaksa Riwayatmu Kini... |
Salah satu turis asing yang detikTravel jumpai adalah Christof asal Belgia. Kami berjumpa dengan Christof ketika ia sedang berdiri sendirian di depan minimarket, menunggu pasangannya yang masih berbelanja.
![]() |
Kepada detikTravel, Christof mengaku datang ke Indonesia sebagai langkah awal penjelajahannya di Asia. Dia juga baru pertama kali datang ke Jakarta.
"Ini kali pertama saya datang ke Jakarta. Saya menginap di hotel dekat sini," kata dia.
Mengenai pemilihan lokasi menginap, Christof hanya mengandalkan informasi dari internet. Dia tak memiliki alasan spesifik, hanya saja memang posisi Jalan Jaksa ini strategis.
"Saya booking hotel dari internet. Ini lokasi yang bagus," kata dia.
Christof hanya dua hari menginap di Jalan Jaksa. Selanjutnya, dia akan pergi ke destinasi lain.
"Saya hanya tinggal selama dua hari. Lalu akan mengeksplorasi Pulau Jawa, lalu ke Bali, dan Lombok," ujarnya.
Bila mendengar cerita Christof, Jalan Jaksa rupanya masih dipilih backpacker sebagai tempat transit. Seperti kisah Jalan Jaksa di awal, di sinilah titik awal turis asing menjelajahi Indonesia.
(pin/fem)
Komentar Terbanyak
Foto: Momen Liburan Sekolah Jokowi Bersama Cucu-cucunya di Pantai
Layangan di Bandara Soetta, Pesawat Terpaksa Muter-muter sampai Divert!
Wapres Gibran di Bali Bicara soal Pariwisata, Keliling Pasar Tradisional