Kondisi Jalan Jaksa yang kini sepi memang memprihatinkan. Pengamat tata kota Universitas Trisakti, Nirwono Yoga, menilai kawasan itu perlu direvitalisasi.
Nirwono menjelaskan, sepinya Jalan Jaksa tak terlepas dari perubahan tren wisata yang kini lebih mengandalkan teknologi pemesanan daring. Dulu, Jalan Jaksa memang menjadi kawasan primadona bagi turis asing karena di sana terdapat penginapan murah dan masyarakat yang ramah.
Hanya, dengan berkembangnya internet, informasi mengenai penginapan kini tak hanya merekomendasikan Jalan Jaksa sebagai tujuan utama. Turis disuguhi banyak pilihan penginapan yang sesuai dengan minat dan budget mereka. Apalagi, di kawasan Kebon Sirih, Jakarta Pusat kini berdiri berbagai hotel yang lebih moderen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan perkembangan aplikasi yang canggih, wisatawan mancanegara atau turis dapat memilih tempat tinggal yang lebih nyaman, bersih, tidak jauh dari pusat kota, dengan harga kompetitif," kata Nirwono kepada detikTravel, Senin (2/10/2023).
Nirwono mengatakan, para pelaku usaha di Jalan Jaksa perlu menyadari hal tersebut. Dengan perubahan zaman, strategi bisnis juga perlu berubah mengikuti tren wisata masa kini.
Untuk mendukung kepulihan Jalan Jaksa, Nirwono menyarankan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk serius menata ulang kawasan tersebut. Dengan penataan yang menarik, orang akan lebih suka datang ke Jalan Jaksa.
"Pemprov DKI juga perlu membantu merevitalisasi kawasan Jalan Jaksa termasuk bangunan rumahnya agar dapat lebih menarik bagi turis dengan konsep kekinian dan harga yang kompetitif pula," ujarnya.
Revitalisasi ini bukan tak mungkin dilakukan. Bila berkaca dari sejumlah kawasan di Jakarta yang sudah dipercantik, area tersebut kembali hidup dan ramai dikunjungi wisatawan.
"Jalan Jaksa direvitalisasi dengan memperkuat desain kawasan sebagai kawasan wisata yang menarik dan moderen. Tidak kalah dengan kawasan Menteng atau Senopati," pungkasnya.
(pin/msl)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol