Bila traveler pernah melihat tubuh kucing bak bersinar dalam gelap, itu bukanlah halusinasi. Tubuh menyala itu kemungkinan berguna untuk komunikasi.
Para ilmuwan menemukan fakta bahwa kucing domestik adalah salah satu dari 125 spesies yang ditemukan memiliki sifat berpendar yang menerangi mereka di bawah sinar UV. Hal tersebut terungkap melalui studi yang diterbitkan jurnal Royal Society Open Science.
Dilansir dari Channel News Asia, Minggu (8/10/2023) para ahli di Australia meninjau koleksi mamalia di museum untuk mengetahui berapa banyak mamalia yang bersinar dalam gelap ketika lampu UV dinyalakan dan menemukan 125 spesies mampu melakukannya.
Mamalia yang ditemukan dapat menyala di bawah sinar UV antara lain kelelawar, platipus, koala, beruang kutub, zebra, lumba-lumba, dan manusia.
"Meskipun jumlah dan lokasi fluoresensi bervariasi antar spesies, semuanya menunjukkan beberapa bentuk fluoresensi yang tampak. Area fluoresensi termasuk bulu putih dan terang, duri, kumis, cakar, gigi dan beberapa kulit telanjang," kata para peneliti.
Kemampuan untuk bersinar dalam gelap telah ditemukan pada banyak hewan di masa lalu tetapi tidak diketahui seberapa luas penyebarannya.
Peran sifat fluoresen masih belum diketahui tetapi kemungkinan besar dapat membantu hewan dari spesies yang sama berkomunikasi.
"Fluoresensi paling umum dan paling intens terjadi pada spesies nokturnal dan mereka yang memiliki kebiasaan terestrial, arboreal, dan fosil, dengan sebagian besar tubuh mereka lebih berpendar," kata hasil penelitian itu.
"Masih belum jelas apakah fluoresensi memiliki peran biologis spesifik pada mamalia. Tampaknya sifat bulu dan kulit tidak berpigmen yang ada di mana-mana dapat berfungsi untuk membuat area ini tampak lebih cerah dan oleh karena itu meningkatkan sinyal visual, terutama untuk spesies nokturnal," sambungnya.
Simak Video "Video: 2 Hal yang Bisa Dilakukan Pemerintah untuk Cegah Overpopulasi Kucing"
(pin/pin)