Umrah backpacker tengah berkembang menjadi salah satu opsi beribadah ke tanah suci. Di saat bersamaan, pemesanan umrah di agen perjalanan mengalami penurunan.
Umrah backpacker adalah kegiatan ibadah umrah yang dilakukan secara mandiri. Belakangan ini diminati masyarakat, karena dianggap biaya perjalanannya lebih hemat dibanding menggunakan agen perjalanan.
Di tengah tren umrah backpacker yang marak belakangan tersebut, Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) menyebut ada penurunan pemesanan umrah di agen perjalanan umrah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau umrah sih sekarang banyak mengalami penurunan ya, ya tapi kita menganalisa berdasarkan data, mirip dengan tahun-tahun sebelumnya di rata-rata," kata Sekjend DPP AMPHURI, Faried Aljawi, saat dihubungi detikTravel, Senin (9/10/2023).
Namun, Faried menduga penurunan tersebut bukan terjadi karena adanya tren umrah backpacker, melainkan karena kondisi ekonomi di banyak negara.
"Mungkin penurunannya juga bukan karena backpacker ya, ya karena mungkin keadaan ekonomi ya kan dan ini rata di berbagai negara, banyak negara juga mengalami," dia menambahkan.
Ia menyebut hal itu terlihat dari tingkat okupansi mitra hotel mereka di Arab Saudi yang menurun. Namun, Faried menjelaskan bahwa adanya tren umrah backpacker ini belum berpengaruh signifikan terhadap penurunan pemesanan umrah di agen perjalanan.
Kendati demikian, ia juga tetap mengimbau para traveler yang ingin pergi haji untuk menggunakan jasa agen perjalanan. Itu demi keselamatan dan keamanan yang lebih terjamin. Selain itu, mengingat perjalanan umrah mesti dilalui dengan serangkaian ritual, sehingga bagi traveler yang awam akan lebih baik jika dengan pendamping.
"Jadi kalau melalui kita yang pertama kita mempunyai program umrah pasti tiketnya pasti, hotelnya pasti, penerbangannya pasti, visanya pasti, dan pasti berizin. Kami ini menjamin kenyamanan, keamanan mereka," kata dia.
"Baik, termasuk bimbingan, termasuk layanan kesehatan, itu semuanya dijamin, karena kita ada kriterianya termasuk asuransi, ya sehingga ini benar-benar menjadi tanggung jawab penyelenggara gitu," ujar dia.
Di lain kesempatan, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menegaskan tidak melarang umrah backpacker atau umrah mandiri. Dia menjelaskan jemaah lebih dianjurkan menggunakan lembaga terdaftar untuk perlindungan. Hal tersebut mengingat banyak orang yang kurang memahami proses ibadah umrah.
"Jemaah kita ini kan sebagian besar tidak memahami ya, proses. Bukan hanya proses secara beribadahnya tapi bagaimana fasilitas akomodasi di sana, transportasi di sana, itu yang menyulitkan," kata dia di Kantor Kemenag, Jakarta, Jumat (6/10/2023).
(wkn/fem)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!