Cerita 'Horor' Mitra Airbnb, Tamu Bikin Rumah Banjir Air Tinja

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Cerita 'Horor' Mitra Airbnb, Tamu Bikin Rumah Banjir Air Tinja

bonauli - detikTravel
Senin, 23 Okt 2023 10:43 WIB
Tamu Airbnb bikin banjir air tinja
Tamu Airbnb bikin banjir air tinja (Erika/Twitter)
San Francisco -

Cerita nyeleneh tamu Airbnb sudah sering terdengar. Kali ini, petaka menimpa seorang mitra Airbnb yang hampir menjadi gelandangan karena tamu bikin rumahnya hancur.

Dilansir dari New York Post pada Senin (23/10/2023), Erika adalah salah satu mitra Airbnb yang menyewakan apartemen untuk penginapan. Pada April 2023, ia kedatangan tamu jangka panjang yang menginap selama satu bulan.

Studio yang disewakan terletak di paling atas, sedangkan Erika tinggal di lantai bawah apartemen.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada tanggal 14 April, bencana itu datang. Erika terbangun dari tidurnya karena ada suara menetes. Ia berpikir itu hujan, namun langit di luar jendela tampak biru dan cuaca cerah.

ADVERTISEMENT

Dalam kondisi hamil, ia paksakan diri untuk berlari ke studio atas yang disewa oleh tamu. Tanpa ada pemberitahuan, ternyata tamu yang menginap sudah check-out lebih awal.

Flat itu kosong tapi sudah tergenang air.

"Air itu membanjiri 3 tingkat flat yang saya beli dengan tabungan saya. Oh iya itu air tinja," cuitnya dalam akun X.

Tukang ledeng dipanggil. Setelah diperiksa, air tinja keluar karena jamban tersumbat oleh tisu bayi.

Air tinja tak tanya menetes di langit-langit studionya, tapi juga masuk ke pilar-pilar. Setengah bangunan itu sudah hancur karena air tinja.

Perbaikan itu memakan biaya USD 52.743 atau sekitar Rp 841 juta. Erika terkejut, ia tidak memiliki uang sebanyak itu.

Ia akhirnya menelpon Airbnb untuk meminta bantuan dana. Dari kontrak yang diberikan Airbnb, Erika mendapat jaminan asuransi kerusakan sampai USD 3 M. Sayangnya, begitu telpon tersambung, Airbnb angkat tangan dengan kasusnya.

Orang selanjutnya yang dia hubungi adalah tamu yang membuat flatnya rusak. Alih-alih merasa bersalah, si tamu menolak biaya ganti rugi sebesar USD 130.000 (Rp 2 M) dengan alasan tidak punya uang.

Erika terus mencoba mencari jalan keluar dengan Airbnb selama 6 minggu. Tukang ledeng juga tidak mau pulang sebelum dibayar.

Airbnb mencoba menawar dengan uang USD 6.000 atau RP 95 juta saja. Mereka menugaskan pihak ketiga untuk melakukan investigasi.

"Airbnb menolak membahas kasus ini sampai investigasi pihak ketiga mereka selesai. Pihak ketiga ini tidak pernah datang ke rumah sampai 5 minggu berlalu," ujarnya.

Sementara itu, tanggapan yang berbeda dilontarkan oleh Airbnb. Airbnb berkata bahwa pihak ketiga telah datang namun ditolak oleh Erika.

"Kami menanggapi permintaan ini dengan sangat serius. Ketika kami mencoba mengirimkan penyelidik pihak ketiga, tuan rumah menolak dengan menyatakan bahwa perusakan asuransi rumahnya sudah memberikan ganti rugi," ujar juru bicara Airbnb.

"Namun kami menawarkan biaya kehilangan pemesanan, pemotongan asuransi dan penggantian biaya tambahan sebagai bentuk niat baik. Kami terus menjalin kontak dengan penyewa dan terus mendukungnya," keterangan ditambahkan.




(bnl/fem)

Hide Ads