Penembakan-Penipuan Bikin Turis China Ogah ke Thailand

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Berita Terpopuler

Penembakan-Penipuan Bikin Turis China Ogah ke Thailand

Tim detikcom - detikTravel
Kamis, 09 Nov 2023 09:50 WIB
76 Garage Thailand
76 Garage Thailand. (Foto: BBC)
Jakarta -

Tragedi penembakan hingga judi online membuat turis China ragu berwisata ke Thailand. Ini menjadi fenomena baru yang meresahkan bagi pariwisata Thailand.

Penembakan di pusat perbelanjaan paling terkenal di Bangkok pada tanggal 3 Oktober, yang menewaskan seorang ibu dari dua anak asal China, memperparah masalah citra yang dihadapi Thailand dan negara-negara Asia Tenggara lainnya.

Mereka sekarang dianggap tidak aman oleh banyak orang China.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada bulan Agustus, sebuah film baru berjudul No More Bets menjadi hit box office besar di China. Karya itu menghasilkan puluhan juta dolar dalam beberapa hari pertama.

Film ini menggambarkan seorang model dan programmer komputer asal China yang terpikat oleh janji pekerjaan bergaji tinggi di sebuah pusat penipuan di negara Asia Tenggara yang tidak disebutkan namanya. Ia dipaksa bekerja dalam kondisi seperti budak.

ADVERTISEMENT

No More Bets muncul setelah adanya laporan yang mengkhawatirkan selama dua hingga tiga tahun terakhir tentang ribuan orang, banyak dari mereka adalah warga China, yang terjebak di pusat-pusat penipuan seperti itu di Kamboja dan di sepanjang perbatasan Thailand yang tidak memiliki hukum dengan Myanmar dan Laos.

Media sosial di China juga memuat kisah-kisah mengerikan tentang penyiksaan dan pelecehan yang dialami oleh mereka yang berhasil melarikan diri.

Abby, seorang mahasiswa China di Thailand yang suka membuat vlog untuk para pengikutnya di media sosial tentang tempat-tempat wisata populer seperti 76 Garage, telah melihat bagaimana citra populer Thailand telah berubah dalam komentar-komentar di TikTok-nya.

"Komentar-komentar di feed saya dulunya sangat positif," katanya.

"Banyak orang yang mengatakan setelah menonton video saya bahwa mereka benar-benar ingin datang ke Thailand," imbuh dia.

Namun kini, orang-orang khawatir para pelayan yang bertelanjang dada di kolam renang bisa jadi merupakan tipu muslihat untuk membuat para pengunjung yang tidak menaruh curiga untuk menyerahkan ginjal mereka.

"Orang-orang akan bertanya kepada saya, 'apakah Anda menjalankan penipuan 'pengambilan ginjal'? Apakah Anda orang yang mengirim orang dari Thailand ke Myanmar?" tanya netizen.

Di masa lalu, turis Cina memiliki nama yang buruk di Thailand. Mereka sering bepergian dalam kelompok besar yang berisik dan dianggap kasar dan memaksa.

Ada keluhan tentang apa yang disebut "pariwisata nol dolar" - di mana mereka datang dengan paket lengkap yang sebagian besar pendapatannya masuk ke operator di China. Ada perdebatan publik tentang risiko terlalu bergantung pada China.

Kini, masalah keamanan membuat banyak dari mereka menjauh, dan industri pariwisata Thailand telah memfokuskan upayanya pada pasar lain seperti Rusia dan India.

Namun, negara yang sangat bergantung pada pariwisata seperti Thailand tidak dapat mengabaikan pasar terbesar di dunia. Pengunjung dari China sebenarnya merupakan salah satu pembelanja terbesar di Thailand, dengan rata-rata pengeluaran sebesar USD 180 (Rp 3 juta) per hari.

Berikut 10 berita terpopuler detikTravel, Rabu (8/11/2023):




(pin/pin)

Hide Ads