Italia pernah mencetak rekor dengan kantor polisi China tidak resmi terbanyak di dunia. Total ada 11 pos polisi China di Italia.
Dilansir dari The Guardian yang mempublikasikan artikel pada Desember 2022, data itu diambil dari sebuah laporan kelompok hak-hak sipil Spanyol. Dikatakan bahwa Milan di Italia utara diduga digunakan oleh dua otoritas keamanan publik China sebagai tempat uji coba strategi kepolisian Eropa.
Mereka akan memantau warga China dan memaksa para pembangkang untuk kembali ke rumah. Safeguard Defenders yang berbasis di Madrid melaporkan pada bulan September bahwa 54 stasiun semacam itu diduga ada di seluruh dunia.
Kegiatan itu mendorong penyelidikan polisi di setidaknya 12 negara termasuk Kanada, Jerman, dan Belanda.
Dalam sebuah laporan yang diterbitkan kala itu, kelompok hak-hak sipil tersebut mengatakan bahwa mereka telah mengidentifikasi 48 stasiun tambahan, 11 di antaranya berada di Italia.
Pos polisi lain yang baru diidentifikasi berada di Kroasia, Serbia dan Rumania, katanya.
Pos polisi di Italia berada di Roma, Milan, Bolzano, Venesia, Florence, Prato, sebuah kota di dekat Florence yang menjadi Pecinan terbesar di Italia, dan Sisilia.
China mengatakan bahwa kantor-kantor tersebut hanyalah pos pelayanan yang didirikan untuk membantu warga China dengan prosedur birokrasi seperti memperbarui paspor atau SIM.
Investigasi yang dilakukan oleh Safeguard Defenders didasarkan pada pernyataan dan data yang tersedia untuk umum di China.
Datanya juga terbatas pada kantor-kantor yang didirikan oleh otoritas keamanan publik China di negara-negara di mana terdapat komunitas Tionghoa dalam jumlah besar.
"Beberapa pernyataan dan kebijakan mulai menunjukkan panduan yang lebih jelas dari pemerintah pusat dalam mendorong pendirian dan kebijakan mereka," kata Safeguard Defenders.
Kelompok hak-hak sipil ini menuduh bahwa kantor polisi tidak resmi digunakan oleh China untuk melecehkan, mengancam, mengintimidasi, dan memaksa target untuk kembali ke China untuk dianiaya.
Kelompok ini mengatakan bahwa mereka memiliki bukti intimidasi yang bertentangan dengan jalur ekstradisi resmi yang digunakan untuk memaksa orang pulang dari Italia.
Kejadian itu termasuk terhadap seorang pekerja pabrik yang dituduh melakukan penyelewengan yang kembali ke China setelah 13 tahun di Italia dan menghilang tanpa jejak.
"Kami memantau data dan pada bulan April menemukan informasi dari kementerian informasi publik yang menunjukkan bahwa 210.000 orang dibujuk untuk kembali hanya dalam waktu satu tahun," kata Laura Harth, direktur kampanye Safeguard Defenders.
Beberapa dari mereka yang dipaksa pulang termasuk target dalam Operasi Perburuan Rubah, sebuah kampanye yang dibentuk oleh presiden Tiongkok, Xi Jinping. Mereka mengejar para pejabat korup yang melarikan diri ke luar negeri.
Italia merupakan rumah bagi 330.000 warga China, menurut angka pada 2021 dari Istat, badan statistik nasional.
Skema patroli polisi bersama, yang pertama kali ditandatangani pada tahun 2015, saat itu polisi China berpatroli di kota-kota Italia untuk periode sementara, dengan tujuan membantu wisatawan China. Waktu itu, Italia ingin mendongkrak jumlah turis China, tetapi ada ketakutan wisatawan asal China soal keamanan di Italia. Selain itu, kendala bahasa diyakini turis China enggan ke Italia.
Menurut laporan tersebut, kantor polisi tidak resmi China pertama di Italia didirikan sebagai percontohan di Milan oleh badan keamanan publik Wenzhou pada bulan Mei 2016.
Itu di saat regu bantuan turis memulai debutnya di Italia. Wenzhou kemudian mendirikan kantor di Prato dan Paris.
Pada 2018, tak lama setelah kesepakatan patroli polisi diperkuat, keamanan publik Qingtian juga mendirikan kantor percontohan di Milan.
Simak Video "Video: Pinisi Tenggelam di Perairan TN Komodo, Angkut 8 Turis Asing"
(msl/fem)