Panas terik hingga hujan ikut meramaikan hari pertama Festival Budaya Keerom di Papua. Namun, semarak para warga tak terhenti begitu saja.
Mulai hari ini, Jumat (24/11/2023) hingga tanggal 26 November Kabupaten Keerom, Papua menggelar perhelatan Parade Budaya Keerom ke-8. Beragam penampilan seni budaya menghiasi hari pertama ini.
Saat pembukaan, matahari lagi terik-teriknya dan langit sedikit berawan. Namun, acara yang dibuka dengan parade budaya dan tari kolosal tetap meriah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menariknya, tak hanya budaya Keerom saja yang ditampilkan. Namun, ada juga reog Ponorogo yang meramaikan.
Traveler harus tahu nih, Kabupaten Keerom punya penduduk yang beragam. Ramai para pendatang yang datang dari Jawa dan pulau tetangga lainnya.
Semarak arak-arakan tetap bergema walau siang panas menyengat.
![]() |
Begitu juga penampilan tari kolosal. Penari yang berasal dari gabungan pelajar SMA dan SMK Keerom ini semangat menari mengikuti hentakan lagu di Lapangan Arso Swakarsa.
Namun tak lama kemudian langit yang tadi cerah berawan tiba-tiba mendung dan meneteskan hujan. Namun tidak terlalu deras.
Apakah acara terhenti? Tidak!
Pembukaan hingga penampilan tari dari berbagai distrik tetap meramaikan lapangan. Salah satu penampilan yang mencuri perhatian semua orang adalah Tari Kepala Panjang, sebuah tari sakral Suku Dra dari Distrik Yaffi.
Ini adalah tarian penyembuh untuk mengobati orang-orang yang sakit karena roh jahat.
Hujan tak berlangsung lama. Saat penampilan Suku Dra, perlahan hujan berhenti dan langit kembali cerah.
Kerumunan warga yang menonton mengabadikan penampilan Suku Dra ini. Mereka juga foto-foto dengan para penari.
Unik, para penari berpasangan ini punya kostum yang menarik di visual. Yang laki-laki kepala dan badannya ditutupi daun kelapa berwarna hijau. Sedangkan di atas kepalanya terdapat kayu panjang yang dihiasi beragam tumbuhan obat dari hutan.
Hingga sore, cuaca cerah menemani Parade Budaya Keerom ini.
(sym/pin)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!