Aksi solidaritas dilakukan netizen untuk membebaskan seekor gajah yang kondisinya sangat memprihatinkan di Thailand. Pecinta hewan ingin membebaskan gajah-gajah yang diperbudak demi turis.
Dilansir dari Yahoo News, Kamis (7/12/2023) netizen menyumbang hingga USD 42 ribu (Rp 652 jutaan) untuk membeli Kham Phaeng. Hajah itu berusia 54 tahun yang kondisinya sangat menyedihkan. Kendati sudah tua dan terluka, gajah tua itu tetap dipaksa terus bekerja di jalanan pesisir Pantai Pattaya, sekitar dua jam di selatan Bangkok.
"Giginya sudah rusak total. Dia hanya punya satu mata, mata kanannya hilang. Dan menurut saya ada beberapa parasit di perutnya, jadi dia memerlukan perawatan dokter hewan," kata Vicki Kiely dari kelompok penyelamat Unchained Elephants.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dia sebelumnya adalah seorang pendaki gajah dan bekerja di industri penebangan kayu. Jadi Anda bisa melihat dari tubuhnya, pinggul dan punggungnya dalam kondisi yang sangat buruk," dia menambahkan.
Baca juga: Usai Pandemi, Wisata Seks Thailand Naik Lagi |
Jumat minggu lalu, baru 80% dana yang dibutuhkan untuk membeli kebebasan Kham Phaeng diserahkan Unchained Elephants. Mereka pun berusaha mengumpulkan uang lagi untuk menyelesaikan tugas mereka pada tanggal 12 Desember.
Dalam media sosialnya, Unchained Elephants. juga mengajak netizen untuk bahu-membahu berdonasi. Mereka pun mengakui butuh uang yang banyak untuk membebaskan gajah ini. Mereka mencantumkan tautan untuk mempermudah siapapun yang ingin bergabung.
Setelah dibeli, gajah tersebut akan diangkut dengan truk tujuh jam dari Pattaya ke Kanchanaburi, tempat suaka gajah Somboon Legacy Foundation berada.
"Kami mencapai kesepakatan dengan pemilik untuk membeli kebebasannya, membiayai transportasi, dan kemudian mengurusnya di Somboon juga," kata Daniel Villota dari Unchained Elephants.
Banyak turis abai dengan kekejaman terhadap gajah
Meskipun ada kampanye pemasaran agresif yang menyoroti metode mengerikan yang digunakan untuk menundukkan gajah, wisatawan terus membeli wahana.
"Mereka biasanya terikat pada keempat kakinya selama berhari-hari hingga berminggu-minggu, tergantung berapa lama waktu yang mereka perlukan untuk mempelajari trik spesifik yang perlu mereka lakukan," ujar Vicky.
"Selama proses ini, mereka hanya diberi air. Mereka membuat mereka kelaparan. Mereka mengalahkan mereka. Mereka membakarnya. Mereka menusuknya dengan tongkat. Mereka meneriaki mereka," kata Vicki.
(sym/fem)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol