Berbagi Resep Konten Media yang Menarik untuk Majukan Wisata Labuan Bajo

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Berbagi Resep Konten Media yang Menarik untuk Majukan Wisata Labuan Bajo

Wahyu Setyo Widodo - detikTravel
Selasa, 12 Des 2023 18:05 WIB
LABUAN BAJO, INDONESIA - SEPTEMBER 27: A various tourist boat are seen at Labuan Bajo marina, gateway to Komodo National Park in East Nusa Tenggara, Indonesia, on September 27, 2022. The Indonesian Central Statistics Agency (BPS) noted that the number of foreign tourist arrivals had increased after the Covid-19 pandemic in July 2022, more than 470,000 foreign tourist arrivals were reported, the highest number since the easing of restrictions on the COVID-19 pandemic. This has a domino effect in the national economy. The Indonesian government hopes that the improvement in the tourism sector will be able to contribute to the post-pandemic economic recovery. (Photo by Agoes Rudianto/Anadolu Agency via Getty Images)
Foto: Ilustrasi Labuan Bajo (Anadolu Agency via Getty Images)
Labuan Bajo -

Untuk memperkuat peran media dalam mengembangkan wisata Labuan Bajo, acara Temu Media Floratama digelar Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo (BPOLBF).

Para jurnalis, pegiat podcast dan admin media sosial yang bergerak di bidang parekraf di Labuan Bajo berkumpul di Parlezo Hotel untuk melakukan upgrade dan update dalam mengemas pemberitaan di bidang pariwisata.

"Temu media ini sebenarnya juga merupakan hasil dari permintaan teman-teman juga, yang mana kita juga perlu melakukan upgrading dan updating tentang bagaimana kita mengemas pemberitaan-pemberitaan tentang pariwisata dan ekonomi kreatif tentunya," jelas Shana Fatina, Direktur Utama BPOLBF dalam keterangannya, Selasa (12/12/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Shana menambahkan, kegiatan Temu Admin dan Media dengan tema 'We Share, We Care' ini diadakan, mengingat media memegang peranan penting sebagai penyalur informasi utama kepada masyarakat.

"Di tahun ini, seluruh negara berbenah tentang pariwisatanya dan media menjadi sosok paling penting yang bisa menyuarakan atau mencitrakan tentang persepsi publik tentang Labuan Bajo, sehingga kita konsolidasi, kira-kira nanti, mau seperti apa model pemberitaan yang cocok untuk Labuan Bajo," ungkap Shana.

ADVERTISEMENT

Hadir dua narasumber yaitu Apriyanti selaku Ketua Tim Media Digital Kemenparekraf dan Valentino Luis, Jurnalis National Geographic. Mereka berbagi resep membuat konten media yang menarik kepada 20 jurnalis dan 9 admin media sosial yang berpartisipasi dalam kegiatan ini.

Kedua narasumber saling melengkapi perspektif tentang cara mengemas pemberitaan pariwisata, baik di media sosial maupun di media massa, baik dalam bentuk gambar, video singkat, dan video dokumenter, maupun dalam bentuk narasi.

Temu Media FloratamaDua Narasumber di acara Temu Admin Media Floratama yang digelar BPOLBF Foto: (dok. BPOLBF)

Apriyanti, Ketua Tim Media Digital Kemenparekraf pada kesempatan ini menyampaikan beberapa tips and trick dalam membangun sebuah konten. Dalam paparannya, Apriyanti menyampaikan bahwa ada 4 pilar konten.

"Resep mimin, dalam pilar konten itu ada 4 hal utama yang sangat penting, yaitu sebuah konten harus informatif, edukatif, entertaining, dan inspiring. Lalu selanjutnya adalah, bagaimana kita mengemas agar konten yang berisi 4 hal ini bisa diterima informasinya dengan baik oleh publik melalui konten kita yang dikemas dengan menarik, baik dalam bentuk reels, poster, dan lainnya," jelas Apriyanti.

Sementara itu, Valentino Luis berbagi tentang bagaimana membangun narasi dalam sebuah dokumenter. Menurutnya, melalui kekuatan audio dan visual dokumenter lebih cepat mempengaruhi orang.

"Dengan kekuatan audio-visual, dokumenter lebih cepat mempengaruhi orang. Suara yang diperdengarkan dan gambar yang bergerak termasuk ekspresi atau mimik memliki kekuatan untuk menggiring orang memahami, memikirkan, dan merasa. Adapun beberapa hal menjadi poin penting dalam pembuatan narasi ini adalah menentukan tema yang ingin ditonjolkan dan yang paling penting juga adalah jangan melupakan manusianya. Alam dan makhluk hidup di suatu tempat itu memiliki cerita yang terhubung satu sama lain," pungkas Valen, sapaan akrabnya.




(wsw/wsw)

Hide Ads