Solo Safari berencana segera menyelesaikan pembangunan Museum Gesang. Museum maestro keroncong Indonesia itu ditargetkan selesai pada 2024.
Lokasi pembangunan Museum Gesang sudah ditentukan. Yakni, tepat di samping mushola Alfil dan di seberang bakal Bengawan Floating Resto. Di area itu bahkan sudah ada patung wajah Gesang dan fondasi bangunan.
"Kami tahun depan membuka museum untuk mengenang maestro keroncong Indonesia, pakGesang di Solo Safari ini," kata Shinta Adithya, General Manager Solo Safari, di Surakarta, Minggu (17/12/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Museum Gesang itu dibangun di dalam Solo Safari, yang dulu merupakan area Taman Satwa Taru Jurug, karena Solo Safari ingin turut berkontribusi melestarikan budaya Solo. Apalagi, Solo Safari berbatasan dengan Sungai Bengawan Solo, sungai yang menginspirasi Gesang dalam menciptakan salah satu lagunya yang populer, Bengawan Solo.
Selain itu, Museum Gesang di Solo Safari diharapkan dapat memberikan nuansa yang berbeda bagi pengunjung saat memasuki area yang menampung ratusan satwa dari berbagai negara itu.
"Kami ingin mengapresiasi sejarah di area ini. Dulu, pak Gesang bikin lagu di sini dan harapan kami juga nantinya akan bisa menarik perhatian wisata dari dalam dan luar negeri," kata Shinta.
Saat ini, Solo Safari memiliki beragam koleksi satwa asal Asia, di antaranya anoa, owa jawa, binturung, komodo, dan orangutan. Kemudian, satwa khas Afrika di antaranya, gnu dan watusi.
Ada pula unta dan gajah, kelinci, kambing kerdil, kura-kura darat, dan kuda poni.
(fem/fem)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum