Benci tapi Cinta, Turis China Tetap Terdepan Liburan ke Thailand

Hubungan turis China dan wisata Thailand sedang panas dingin. Tetapi, sebuah survei menunjukkan keduanya memiliki ikatan kuat.

Dilansir dari Vietnam Express pada Rabu (27/12/2023), sebuah survei terbaru dilakukan oleh perusahaan pemasaran digital China Trading Desk yang berbasis di Singapura. Survei yang melibatkan 10.000 warga China itu berisi soal rencana perjalanan internasional mereka di masa depan. Hasilnya di luar prediksi, karena wisata Thailand menduduki peringkat pertama.

Ya, belakangan wisata Thailand dan turis China seperti kucing dan tikus. Dimulai dari film kontroversial No More Bet yang beredar di China dan mempengaruhi warga untuk liburan ke Thailand. Thailand sampai bikin wacana untuk membawa polisi China sebagai bukti keamanan negara.

Namun data dari survei ini berkata lain, hasilnya Thailand tetap jadi destinasi utama di ASEAN bagi turis China di masa depan. Tahun ini Thailand menerima lebih dari 3,1 juta kedatangan antara bulan Januari-November.

Posisi kedua disabet oleh Vietnam dengan jumlah 1,5 juta wisatawan China, diikuti oleh Malaysia dengan 1,4 juta wisatawan menurut data yang dikumpulkan oleh kementerian pariwisata negara masing-masing.

Di posisi selanjutnya ada Singapura dengan total 1,23 juta turis China di sepanjang tahun. Dianggap sebagai salah satu tempat teraman di dunia, Singapura yang terkenal dengan pengendalian senjata dan tingkat kejahatan rendah mulai mencuri perhatian turis Tiongkok.

Lantas bagaimana dengan Indonesia? RI harus puas duduk di bawah Singapura. Indonesia cukup bangga karena berhasil membawa lebih dari 637 ribu turis Tiongkok.

Selanjutnya adalah Kamboja dengan jumlah 498.250 turis Tiongkok dan Filipina dengan jumlah 240 ribu wisatawan.

Keberhasilan Thailand didukung dengan uji coba pembebasan bisa bagi turis Tiongkok pada bulan September. Tak mau kalah, Malaysia pun melakukan hal yang serupa di bulan Desember ini.

Sementara itu, Indonesia baru mempertimbangkan soal bebas visa bagi 20 negara, termasuk Tiongkok. Hal yang sama juga dilakukan Vietnam, Menteri Kebudayaan, Olahraga dan Pariwisata Nguyen Van Hung untuk mempertimbangkan pencabutan visa bagi China dan India.