Krisis Beruntun, Boeing Diklaim Tetap Punya Pelanggan

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Krisis Beruntun, Boeing Diklaim Tetap Punya Pelanggan

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Kamis, 11 Jan 2024 08:41 WIB
Nama Boeing langsung mencul ke permukaan pasca jatuhnya 737 Max 8 yang dioperasikan maskapai Ethiopian Airlines. Berikut foto-foto pabriknya.
Pabrik Boeing (Foto: Stephen Brashear/Getty Images)
Jakarta -

Krisis beruntun melanda pabrikan pesawat dunia dari AS, Boeing. Meski demikian, ia diyakini tidak kehilangan pelanggan di seluruh dunia.

Menyitir CNN, Kamis (11/1/2024), Boeing baru saja bikin catatan buruk dengan panel jendela copot pada maskapai penerbangan yang menggunakan 737 MAX 9. Jendela itu lepas saat pesawat berada di angkasa.

Peristiwa itu seolah menjadi lanjutan ada yang salah di pesawat Boeing 737 yang digunakan Lion Air dan Ethiopian Airlines. Dua pesawat itu jauh pada 2018 dan 2019, semua orang di dalam pesawat meninggal dunia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kini, pesawat Boeing 737 di-grounded. Amerika Serikat (AS), Indonesia, dan negara lain melarang terbang Boeing 737.

Tetapi, borok itu tidak membuat Boeing serta-merta ditinggalkan. Ada sejumlah faktor yang bikin pesawat dari Boeing tetap digunakan. Pertama, maskapai penerbangan tidak mudah pindah pesawat. Biasanya, begitu maskapai penerbangan memilih satu jenis pesawat untuk operasional biasanya tidak berpindah ke pabrikan lain.

ADVERTISEMENT

Pertimbangan utama adalah biaya. Ya, mengoperasikan dua jenis pesawat di segmen yang sama meningkatkan biaya secara signifikan. Kenaikan pengeluaran itu untuk suku cadang saat membutuhkan perbaikan.

Selain itu, pengeluaran untuk pelatihan pilot. Pilot tidak dapat pindah jenis pesawat tanpa sertifikasi baru. Biaya pelatihan tidak murah.

Selain itu, faktanya hanya dua produsen besar pesawat komersil dunia, Boeing yang teregister di Seattle, Washington, AS dan Airbus di Belanda. Lockheed Martin juga mampu memproduksi banyak pesawat, tetapi lebih berfokus di sektor pesawat tempur.

Boleh dibilang tidak ada perusahaan yang dapat mengakomodasi semua permintaan pesawat komersial, kecuali dua pabrikan itu. Sejumlah sumber menyebutkan Boeing dan Airbus mengantongi pesanan pesawat untuk memenuhi kebutuhan beberapa tahun ke depan. .

Jumlah pesanan Boeing saat ini mencapai 5.626 pesawat, naik dari 5.324 pesawat setahun yang lalu.

Airbus semakin di depan

Namun, kabar buruk bagi Boeing sulit untuk bersaing ketat dengan Airbus. Boeing semakin tertinggal dalam hal pesanan dan pengiriman. Tampaknya, tidak tanda-tanda Boeing dapat mengejar Airbus dalam waktu dekat.

Airbus belum melaporkan pesanan dan pengiriman setahun penuh, tetapi totalnya untuk 11 bulan pertama tahun ini jauh di depan total Boeing, dengan 1.395 pesanan bersih, dibandingkan dengan 1.314 total tahunan untuk Boeing, dengan satu bulan pesanan yang belum dilaporkan di Airbus.

Total pengiriman selama 11 bulan mencapai 623, atau 18% lebih tinggi dari total pengiriman Boeing.

Keunggulan Airbus bahkan lebih besar lagi di bagian pasar jet penumpang lorong tunggal, yang merupakan segmen terlaris dari penjualan pesawat komersial.

Kekuatan Boeing ada pada jet berbadan lebar, yang digunakan terutama pada rute internasional, dan pesawat kargo.




(msl/fem)

Hide Ads