Pesanan Pesawat ke Boeing Tak Turun, tapi Kalah Jauh dari Airbus

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Pesanan Pesawat ke Boeing Tak Turun, tapi Kalah Jauh dari Airbus

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Rabu, 10 Jan 2024 10:16 WIB
Boeing 787 aircrafts are seen at Boeings Everett Production Facility as they undergo joint verification Wednesday, June 15, 2022, in Everett, Wash. (Jennifer Buchanan/The Seattle Times via AP, Pool)
Pabrik Boeing (Jennifer Buchanan/AP)
Jakarta -

Boeing melaporkan rekor pesanan dan pengiriman terbaik meski berada di tengah krisis. Setidaknya, itu yang diraih dalam lima tahun terakhir.

Dilansir dari CNN, Rabu (10/1/2024), Boeing memang memulai tahun 2024 dengan krisis keselamatan. Namun demikian, Boeing melaporkan rekor pesanan untuk akhir tahun 2023.

Produsen pesawat asal Amerika Serikat (AS) itu mencatatkan tahun terbaik penjualannya sejak pengandangan 737 MAX pada 2019. Penyebabnya, dua kecelakaan fatal, termasuk oleh maskapai Indonesia, Lion Air.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yang lebih penting lagi bagi laba perusahaan, karena sebagian besar uang dari penjualan pesawat hanya pada saat pengiriman. Boeing memiliki jumlah terbesar pesawat yang dikirim ke pelanggan sejak 2018.

Itu adalah tahun sebelum penghentian sementara B737 MAX yang memicu serangkaian masalah keselamatan dan produksi. Diikuti pandemi, perusahaan terjerumus ke dalam lima tahun yang penuh dengan tinta merah.

ADVERTISEMENT

Namun, bahkan kabar baik Boeing ini pun dibayangi oleh masalah keselamatan terbarunya, yakni 737 MAX 9 milik Alaska Air. Pesawatnya mengalami kerusakan pada panel jendela beberapa menit setelah penerbangan pada Jumat malam, yang mengarah ke grounded jet 737 Max 9 dan penerbangan tambahan yang dibatalkan untuk pelanggan maskapai.

Selanjutnya, Boeing mengadakan rapat pada hari Selasa. Acara itu bukan untuk membahas penjualan dan pengiriman yang kuat, melainkan masalah keselamatannya.

Dan tahun penjualan yang sukses masih membuatnya jauh di belakang saingannya Airbus dalam hal pesanan dan pengiriman.

Boeing melaporkan 1.456 pesanan bruto untuk tahun ini, yang merupakan salah satu tahun terbaiknya. Setelah disesuaikan dengan pesanan yang dibatalkan, total tahunan mencapai 1.314 pesawat komersial, yang merupakan tahun terbaik ketiga dalam catatan tersebut dan merupakan total terbaiknya sejak tahun 2014.

Selain itu, perusahaan mampu menambahkan kembali lebih dari 200 pesanan yang sebelumnya diklasifikasikan sebagai pesanan yang tidak mungkin diselesaikan, yang meningkatkan total pesanan bersihnya menjadi 1.576 pesawat jet.

Perusahaan mengakhiri tahun ini dengan total 369 pesanan bersih pada bulan Desember, sebuah rekor bulan bagi perusahaan. Itu juga jadi pertanda bahwa pelanggan telah pulih dari pandemi dan sangat ingin menambahkan pesawat baru ke armada mereka.

Pengiriman untuk tahun ini mencapai 528 jet, naik 10% dari tahun 2022, dan lebih banyak dari yang dikirim pada tahun 2020 dan 2021, jika digabungkan.

Membuntuti Airbus

Namun, kabar buruk bagi Boeing adalah persaingan ketat dengan Airbus, pembuat jet komersial utama dunia lainnya, berubah menjadi kekalahan. Telak bahkan.

Boeing kini jauh tertinggal dari saingannya dari Eropa dalam hal pesanan dan pengiriman. Bahkan, kini tidak ada tanda-tanda dapat mengejar dalam waktu dekat.

Airbus belum melaporkan pesanan dan pengiriman setahun penuh, tetapi total untuk 11 bulan pertama tahun ini jauh di depan total Boeing. Yakni, dengan 1.395 pesanan bersih, dibandingkan dengan 1.314 total tahunan untuk Boeing, dengan satu bulan pesanan yang belum dilaporkan di Airbus.

Total pengiriman selama 11 bulan mencapai 623, atau 18% lebih tinggi dari total pengiriman Boeing.

Di antara masalah yang membuat Boeing berada dalam posisi yang sulit melawan Airbus adalah tantangan pesanan dan pengiriman jet penumpang ke China dalam menghadapi ketegangan perdagangan AS-China.

Boeing memang memiliki pesanan 18 pesawat jet 737 Max ke China pada tahun 2023, tetapi itu adalah pesanan jet penumpang pertamanya sejak tahun 2017.

Dan itu adalah sebagian kecil dari pesanan China ke Airbus. Pada 2015, Airbus membukukan 210 pesanan jet penumpang dari pelanggan di China.

Keunggulan Airbus bahkan lebih besar lagi di bagian pasar jet penumpang lorong tunggal. Itu menjadi segmen terlaris dari penjualan pesawat komersial.

Kelebihan Boeing ada pada jet berbadan lebar, yang digunakan terutama pada rute internasional, dan pesawat kargo.




(msl/fem)

Hide Ads