Federal Aviation Administration (FAA) membuka penyelidikan terhadap kontrol kualitas Boeing. Keputusan itu mengikuti insiden kerusakan parah pada jendela 737 Max 9 yang masih tergolong baru.
Menyitir CNN, Jumat (12/1/2024), dalam sebuah pernyataan terbaru, FAA mengatakan bahwa ledakan dramatis dalam penerbangan Alaska Airlines 1282 pada 5 Januari 2024 seharusnya tidak terjadi dan tidak boleh terjadi lagi.
Jendela di badan pesawat yang meledak pada hari Jumat meninggalkan lubang menganga di sisi pesawat dan merobek sandaran kepala dari kursi. Saat itu pesawat terbang di ketinggian 16.000 kaki, tak lama setelah lepas landas dari Portland, Oregon, yang membawa 177 orang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
FAA mengatakan bahwa penyelidikan akan difokuskan pada apakah Boeing gagal memastikan produk yang telah selesai dibuat sesuai dengan desain yang telah disetujui dan berada dalam kondisi aman untuk dioperasikan sesuai dengan peraturan FAA.
"Boeing mengatakan akan bekerja sama secara penuh dan transparan dengan FAA dan NTSB dalam penyelidikan mereka," kata Boeing dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis (11/1).
Langkah ini diambil setelah dua maskapai penerbangan yang mengoperasikan Max 9 di Amerika Serikat, Alaska Airlines dan United Airlines, menemukan baut yang longgar dalam perakitan jendela di pesawat mereka.
United Airlines mengatakan bahwa penemuannya menunjukkan adanya kemungkinan masalah pemasangan. Pesawat-pesawat tersebut tetap dikandangkan sambil menunggu rincian inspeksi yang diamanatkan oleh FAA. FAA masih meninjau panduan inspeksi dari Boeing.
Sebelumnya, bos Boeing mengakui ada kesalahan dalam penerbangan Alaska Airlines yang menakutkan. Jendela Boeing 737 MAX 9-nya lepas di angkasa.
CEO Boeing, David Calhoun, mengakui kesalahan perusahaannya. Pernyataan diungkapkan dalam pertemuan keselamatan yang dihadiri oleh para staf pada hari Selasa (9/1).
"Pertama-tama, pendekatan yang kami lakukan adalah dengan mengakui kesalahan kami," kata Calhoun kepada para staf seperti dikutip CNN News.
"Kami akan melakukan pendekatan dengan 100% dan transparansi penuh di setiap langkahnya. Kami akan bekerja sama dengan NTSB (Dewan Keselamatan Transportasi Nasional) Amerika Serikat (AS) yang sedang menyelidiki kecelakaan itu sendiri untuk mencari tahu apa penyebabnya," dia menambahkan.
(msl/fem)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025