Penumpang Dilarang Pipis Lalu Buka Celana di Pesawat, Diseret ke Pengadilan

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Penumpang Dilarang Pipis Lalu Buka Celana di Pesawat, Diseret ke Pengadilan

Syanti Mustika - detikTravel
Jumat, 02 Feb 2024 07:05 WIB
Frontier Airlines
Ilustrasi pesawat Frontier Airlines (Frontier Airlines)
Philadelphia -

Pada bulan November 2023, penerbangan Frontier Airlines dibuat heboh oleh tingkah penumpang yang buka celana dan jongkok di lorong. Sekarang penumpang tersebut dituntut oleh maskapai di depan pengadilan.

Diberitakan Business Insider, Kamis (1/2/2024) penumpang bernama Dulce Huertas, 60, menghadapi dakwaan berupa penyerangan, gangguan terhadap awak pesawat, dan bersikap tidak senonoh, menurut sebuah siaran pers Departemen Kehakiman. Pernyataan tertulis yang ditandatangani oleh agen khusus FBI mengatakan, Huertas meminum dua minuman beralkohol saat terbang dari Orlando ke Philadelphia November lalu.

Dalam catatan ini, dituliskan juga kronologi tingkah Huertas. Saat pesawat akan mendarat, dia berdiri dan ingin menggunakan toilet. Namun dilarang oleh pramugari. Dia diminta untuk menunggu hingga pesawat mendarat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, dia malah marah, berteriak dan memaki pramugari. Dia juga mulai memaki-maki penumpang lain saat pesawat telah mendarat dan menuju ke gate.

Setelah tanda sabuk pengaman dimatikan, Huertas mendorong dirinya ke bagian depan pesawat, namun pramugari melarangnya menggunakan kamar mandi karena mereka masih membuka pintu kabin utama.

ADVERTISEMENT

Tanpa terduga dia pun menurunkan celananya dan jongkok di lorong.

"Maaf, semuanya," katanya sembari menurunkan celana dalamnya dan berjongkok seolah-olah ingin buang air kecil di lorong.

Melihat tingkahnya ini, para penumpang lain pun marah dan akhirnya dia kembali menaikkan celananya.

Dalam sebuah postingan Facebook, salah satu penumpang menceritakan kejadian tak mengenakkan ini. Saat itu juga ada anak-anak di pesawat.

"Matthew Hartman dan saya mengalami pengalaman paling buruk saat terbang pulang dari Florida sore ini," tulis Voshell Hartman di Facebook tentang kelakuan wanita tersebut.

"Seorang penumpang kesal karena dia diharuskan duduk di kursi yang telah ditentukan dan memutuskan untuk menurunkan celananya di pesawat tepat di depan dua anak," dia menambahkan keterangan.

"Saya benar-benar mendapat kursi barisan depan untuk menyaksikan tontonan itu. Dia mengancam akan membunuh penumpang lain. Dia mengancam saya setelah saya menyuruhnya duduk. Saya berharap dia ditangkap dan dilarang terbang lagi," kata dia lagi.

Dokumen pengadilan kemudian mengatakan Huertas mencoba turun dari pesawat dan menggunakan perutnya untuk menabrak seorang pramugari yang menghalangi jalannya. Mereka khawatir dia akan membuka pintu kabin dan mengaktifkan perosotan darurat.

"Huertas terus berteriak, mengumpat, dan mengancam akan membunuh banyak penumpang," tambah pernyataan tertulis itu. Akhirnya pramugari memutuskan untuk memanggil keamanan.

Departemen Kehakiman mengatakan bahwa, jika terbukti bersalah, maka dia akan menghadapi hukuman maksimal 21 tahun penjara, tiga tahun percobaan dengan pengawasan, dan denda $355.000 (setara Rp 5,5 M).




(sym/wsw)

Hide Ads