Duh, Penumpang Wanita Diusir dari Pesawat gegara Nggak Pakai Bra

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Duh, Penumpang Wanita Diusir dari Pesawat gegara Nggak Pakai Bra

Weka Kanaka - detikTravel
Minggu, 04 Feb 2024 19:05 WIB
People rest, as passengers try to rebook their tickets from cancelled United Airlines flights after U.S. air safety regulator the Federal Aviation Administration (FAA) grounded 171 Boeing 737 MAX 9 jetliners for safety checks because of the emergency landing of an Alaska Airlines plane, at Luis Munoz Marin International Airport in San Juan, Puerto Rico January 7, 2024. (REUTERS/Miguel J. Rodriguez Carrillo)
Ilustrasi penumpang pesawat. (REUTERS/MIGUEL RODRIGUEZ)
San Fransisco -

Penumpang pesawat telah diturunkan dari penerbangan Delta Airlines karena tidak menggunakan bra dan mengenakan pakaian seperti laki-laki.

Melansir NZ Herald, Minggu (4/2/2024), kejadian itu menimpa penumpang asal Selandia Baru bernama Lisa Archbold yang terbang dari Salt Lake City ke San Francisco pada Senin (22/1/2024). Pelancong tersebut baru saja menghadiri festival film Sundance dan ingin terbang pada sore harinya.

Ia menyebut awalnya mengalami kecanggungan dengan petugas gerbang, namun ia tetap diizinkan masuk ke dalam pesawat. Sebelum pesawat lepas landas, kemudian petugas maskapai menghampirinya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya berpikir, seseorang telah meninggal atau mereka menemukan sesuatu yang aneh di dalam tas saya," kata pelancong itu.

"Seorang wanita dari kru darat mendatangi saya dan dengan lantang berkata di depan seluruh penumpang 'Saya perlu berbicara dengan Anda secara pribadi. Ikuti saya'," kata Archbold.

ADVERTISEMENT

Lantas Archbold keheranan dan berusaha mencari tahu apa penyebabnya. Awalnya ia mengira hal itu karena bagasinya yang penuh vodka yang ia bawa setelah mengiklankan salah satu merk minuman keras di festival.

Hingga akhirnya ia menyadari dipanggilnya karena ia tidak mengenakan bra.

"Sudah menjadi kebijakan Delta untuk mengeluarkan siapa pun yang mengenakan pakaian terbuka dari pesawat," ia mengaku telah diberitahu.

"Saya akan mengizinkan Anda untuk tetap berada di pesawat, jika Anda mengenakan jaket," sambungnya.

Archbold masih tidak percaya mengapa dia dipanggil ke depan pesawat. Padahal, kendati ia tidak mengenakan bra, tapi ia berdalih mengenakan pakaian yang tidak terbuka

"Saya berpakaian seperti anak kecil dengan celana dan kemeja longgar, saya tidak tahu apa yang dia bicarakan," kata Archbold.

Archbold sendiri mengidentifikasi dirinya sebagai Queer, yakni istilah yang digunakan untuk orientasi di komunitas LGBT. Ia merasa dirinya dikucilkan karena menggunakan pakaian pria.

"Begitu juga dengan para pria dalam penerbangan itu dan banyak yang memiliki payudara yang lebih besar dari saya," imbuhnya membela diri.

Ekspatriat asal Selandia Baru ini mengatakan bahwa ia tidak pernah mengalami masalah ini selama empat tahun tinggal di AS. Archbold mengklaim bahwa ia telah diperlakukan tidak adil karena penampilannya.

Penumpang tersebut mengajukan keluhan resmi kepada maskapai dan sedang menunggu kabar selanjutnya.

Adapun Delta Airlines tidak memiliki aturan berpakaian resmi untuk penumpang. Namun, di bawah kontrak pengangkutan domestiknya, maskapai ini berhak untuk menolak atau menurunkan penumpang dengan kasus tertentu misalnya yang tertulis di peraturannya.

"Perilaku, pakaian, kebersihan, atau bau penumpang menimbulkan risiko yang tidak masuk akal yang dapat mengganggu penumpang lain," tuis Delta Airlines.




(wkn/wsw)

Hide Ads