Pulau Canary: Overtourism, Lingkungan Rusak dan Warganya Terancam Miskin

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Pulau Canary: Overtourism, Lingkungan Rusak dan Warganya Terancam Miskin

Syanti Mustika - detikTravel
Selasa, 13 Feb 2024 19:35 WIB
Las Playitas multicolor houses in the mountain in Fuerteventura.
Pulau Canary (Getty Images/iStockphoto/imv)
Tenerife -

Pulau Canary merupakan salah satu daya tarik dari pariwisata Spanyol. Pantainya yang indah adalah alasan turis berbondong-bondong datang ke sini.

Tahun lalu, sebanyak 48 juta wisatawan berkunjung ke pulau itu dan setengahnya adalah turis Inggris. Bahkan wisatawan Inggris telah diperingatkan untuk tidak bepergian ke Kepulauan Canary termasuk tempat-tempat populer seperti Lanzarote dan Tenerife.

Adapun tujuan wisata populer di sana diantaranya Tenerife, Lanzarote, Gran Canaria, Tenerife, La Gomera, La Palma, Fuerteventura dan El Hierro.

Dilansir dari Mirror, Selasa (13/2/2024) keramaian itu berdampak buruk bagi kondisi lingkungan Canary dan warga lokal. Meskipun industri pariwisata berkembang pesat, pihak berwenang Spanyol khawatir akan meningkatnya kemiskinan dan penurunan standar hidup penduduk setempat. Karena warga harus berjuang untuk membeli rumah yang semakin mahal di wilayah yang paling diinginkan turis, yaitu Tenerife dan Lanzarote.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fernando Clavijo, presiden pemerintahan Kepulauan Canary, mengakui bahwa pariwisata adalah industri unggulan kepulauan ini. Dia meminta sektor pariwisata untuk mendukung industri lain seperti pertanian, dan meningkatkan upah untuk mendistribusikan kekayaan dengan lebih baik.

Dia menambahkan, bahwa sekitar 36% penduduk pulau ini (sekitar 780.000 orang) berisiko mengalami kemiskinan dan pengucilan sosial. Mengejutkannya lagi, mereka menyadari bahwa 'yang miskin semakin miskin, yang kaya makin kaya'.

ADVERTISEMENT

Clavijo menegaskan sektor pariwisata harus sadar, bahwa mereka mempunyai tanggung jawab terhadap masyarakat. Mengingat bahwa mereka mengeksploitasi alam yang sejatinya milik semua orang.

Pandangan lain juga diungkapkan Casimiro Curbelo, presiden Cabildo de La Gomera, yang bertanggung jawab atas lanskap dan kehutanan di pulau-pulau tersebut. Dia tidak ingin mengubah model pariwisata saat ini namun ingin memperbaikinya untuk bisa berkelanjutan.

Ia berpendapat, sangat mengejutkan bahwa sektor pariwisata di Kepulauan Canary terus tumbuh semakin kuat, sementara masyarakat semakin miskin. Dia mengatakan sangat penting untuk mencari tahu 'apa yang salah'.

Curbelo menambahkan bahwa tidak perlu mengubah model pariwisata, namun perlu ditingkatkan lagi menjadi lebih kompetitif dan berkelanjutan. Dia mendesak presiden untuk bekerja sama dengan lembaga-lembaga publik mengatasi defisit struktural kemiskinan dan pengangguran.

Diperingatkan ahli terhadap kerusakan lingkungan

Pakar perencanaan kota Spanyol memperingatkan bahwa pulau cantik itu tidak mampu lagi menerima lebih banyak turis. Dengan terlalu banyak jumlah wisatawan yang datang, eksploitasi besar-besaran di pulau itu tidak dapat dihindarkan.

Tak hanya secara kualitas, namun kuantitas pembangunan juga menyebabkan pulau itu kritis.

"Wilayah Kepulauan Canary telah dieksploitasi secara berlebihan. Kami telah melampaui daya dukung wilayah tersebut sebanyak tujuh kali lipat, yang mengakibatkan skenario keruntuhan sistemik akibat struktur pembangunan perkotaan," kata Eugenio Reyes dari kelompok kampanye Ben Magec-Ecologists in Action.

Para ahli memperingatkan bahwa Kepulauan Canary mungkin mengalami hal yang sama seperti Barcelona, yang terlalu banyak bangunan untuk turis dan menggeser posisi penduduk setempat. Mereka mengatakan hal ini dapat mempersulit masyarakat yang tinggal di sana dan merugikan layanan publik.

Kelompok Ben Magec-Ecologistas en Accion mengatakan terlalu banyak wisatawan di Pulau Canary. Mereka ingin adanya pembatasan wisatawan untuk membantu alam dan warga lokal. Serta, mereka menganggap semua sampah dan penggunaan sumber daya berdampak buruk bagi tanaman dan hewan di pulau tersebut.

Awal bulan ini, dua akademisi di Universitas Las Palmas mengatakan tentang ancaman yang dihadapi tempat-tempat liburan di Pulau Canary. Termasuk masalah limbah yang sangat besar, kekurangan perumahan yang kronis, dan kekacauan di jalan.

Meskipun mereka berterus terang mengenai permasalahan akibat pariwisata, namun para akademisi menjelaskan bahwa penduduk Canarian tetap menyambut pengunjung dari seluruh dunia seperti biasanya.




(sym/wsw)

Hide Ads