Penumpang KAI Nyalain Kipas Gantung di Gerbong, Traveler: Balik Zaman Kegelapan?

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Penumpang KAI Nyalain Kipas Gantung di Gerbong, Traveler: Balik Zaman Kegelapan?

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Minggu, 18 Feb 2024 07:07 WIB
Kipas gantung di gerbong kereta api
Kipas gantung di gerbong KAI (Foto: Istimewa)
Jakarta -

Penumpang kereta api ini memasang kipas angin gantung di gerbong. Kejadian itu pun viral di X dengan aneka komentar yang mengiringi.

Dalam pengalaman detikcom, keadaan gerbong kereta cenderung cukup panas saat perjalanan berlangsung di siang hari. Suhu itu cenderung berbanding terbalik saat perjalanan di malam hari.

Perlu diketahui bahwa, suhu panas di gerbong seharusnya bisa diatasi dengan melakukan komplain ke kondektur. Jadi, mereka diharapkan bisa menurunkan suhu dengan menyetel AC yang ada.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, kejadian baru-baru ini soal penumpang memasang dan menyalakan kipas gantung di rak bagasi menimbulkan tanda tanya. Dilihat detikcom, Minggu (18/2/2024), traveler yang melihat kejadian ini pun mengungkapkan uneg-unegnya.

"Kadang AC nya perlu servis rutin karena masih pakai AC rumahan dan pasti nyala terus lebih dari 12 jam," kata salah satu traveler.

ADVERTISEMENT

"Lama2 pedagang asongan, tukang pijet, pengamen, dll balik lagi ke gerbong ekonomi ini... Sekarang duduk aja banyak ga sesuai nomer kursi, barang bawaan overload berat bagasi, dll dll. Transportasi umum ga bisa berbenah lebih baik kalo penumpangnya sendiri belum bisa menghargainya," kata traveler yang lain.

"kalo dibiarin terus dan makin banyak kasus begini, KAI bisa kembali ke jaman kegelapan lagi nih," ujar yang lain.

"Itu kipas angin exposed gitu apa ngga ngeri kalau seandainya keretanya anjlok, atau meskipun kereta aman, ada yang mau mengambil bagasi ngga melihat di situ ada kipas angin. Itu bisa menyebabkan pendarahan parah lho kena rotor yang berputar cepat seperti itu," tegas yang lain.

"Oh meeen. Andai kepanasan dan AC nya rusak malah bisa nuntut pengembalian bea 50% loh. Ini pasti krn niat dr rumah udh bawa kipasnya," kata yang lain.

Imbauan KAI

Dikonfirmasi terkait kabar ini, pihak KAI tidak menampiknya. Mereka hanya mengatakan bahwa tiap penumpang dilarang membawa dan menyalakan kipas yang ada di video itu karena alasan keselamatan dan kenyamanan.

"Penumpang tidak diperkenankan memasang kipas angin seperti pada postingan tersebut. Hal ini berpotensi membahayakan keselamatan atau mengganggu penumpang lainnya," kata VP Public Relations KAI, Joni Martinus kepada detikcom.

"Kami menegaskan bahwa seluruh pelanggan kereta api dilarang berperilaku yang dapat membahayakan keselamatan dan/atau mengganggu penumpang lain," imbuh dia.

Joni menyebut bahwa larangan itu sudah diatur dalam peraturan yang tertera ketika membeli tiket. Karenanya, para peniumpang diminta untuk mematuhi peraturan yang ada dan mengedepankan norma kesopanan.

"Hal ini telah tertera pada syarat dan ketentuan yang harus dibaca dan disetujui sebelum pelanggan membeli tiket," kata dia.

"KAI mengimbau kepada pelanggan untuk saling menghormati dan menghargai di antara sesama pelanggan agar perjalanan kereta api tetap aman dan nyaman," ungkap Joni.

"Kami juga berpesan kepada pelanggan untuk selalu mematuhi aturan, menjaga ketertiban, menjaga fasilitas kereta api dan stasiun karena layanan kereta api merupakan fasilitas umum," terang dia menambahkan.




(msl/ddn)

Hide Ads